26.9 C
Jakarta
Array

Kisah Orang Yang Bergegas Menuju Neraka

Artikel Trending

Kisah Orang Yang Bergegas Menuju Neraka
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Neraka adalah sesuatu yang diciptakan Allah sebagai tempat kembalinya orang-orang yang ingkar akan tuhan. Neraka bagi manusia adalah tempat yang sangat angker dan membahayakan, karena tempat ini penuh dengan siksaan, derita dan segala sesuatu yang menyakitkan.

Bagi orang awam, tempat mengerikan itu cukup menjadi salah satu faktor yang mendorongnya untuk melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh tuhan. Karena tidak ada orang yang ingin masuk neraka, maka sudah pasti setiap orang akan  bergegas menjauhinya dengan sekuat tenaga.

Neraka adalah tempat yang sangat panas, oleh karenanya kita diperintahkan untuk menjaga diri kita dan keluarga dari panasnya api neraka. Hal ini seperti yang difirmankan Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [QS. At-Tahrim: 6].

Siksa yang paling ringan di sanapun sangat berat untuk dirasakan, untuk mengetahui siksa paling ringan di sana, lihatlah hadist Nabi berikut ini

إنَّ أهْوَنَ أهل النارِ عذاباً مَنْ لَهُ نَعْلانِ وشِرَاكانِ من نارٍ يَغلي منهما دماغُه كما يغلي المِرْجَل ما يَرَى أنَّ أحداً أشدُّ منهُ عَذَاباً وإنَّهُ لأهْونُهمْ عذاباً

Artinya: ”Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya di neraka adalah seseorang yang memakai dua sandal neraka yang memiliki dua tali. Kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana mendidihnya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih dari siksaannya. Padahal siksaannya adalah yang paling ringan diantara mereka.” [HR. Muslim].

Rahmat Tuhan Akan Menyelamatkan Kita dari Neraka

Dengan begitu dahsyatnya siksa neraka maka kita wajib untuk meminta rahmat Allah sehingga terbebas dari siksanya. Perlu diketahui bahwa rahmat Allah itu maha luas dan mendahului daripada murkanya. Rahmat Allahlah yang akan menolong kita dari panasnya api siksanya. Amal yang kita lakukan saja tidak akan pernah cukup untuk mengantarkan kita ke surga. Namun dengan rahmat Allah cukup untuk mengantarkan kita terhindar dari api yang bergejolak itu.

Diceritakan ada dua orang calon penghuni neraka, saat mereka diperintahkan tuhan, “Wahai hambaku masuklah kedalam neraka…!.” Salah satu dari orang tersebut langsung bergegas dan berlari menuju tempat yang mengerikan itu. Kemudian tuhan bertanya lagi, “Wahai hambaku kenapa engkau begitu senang dan bergegas masuk kedalam tempat mengerikan itu”. Maka jawab hamba tersebut, “Wahai tuhanku, dahulu ketika di dunia aku selalu membangkang perintahmu sehingga aku masuk neraka. sehingga sekarang aku akan selalu menurut perintahmu, termasuk untuk masuk kedalam tempat yang penuh siksa itu sehingga aku bergegas melaksanakan perintahmu”. Mendengar jawaban ini, Allah memberikan rahmatnya sehingga orang tersebut dimasukan kedalam surga.

Sedang orang yang satunya ketika disuruh masuk neraka oleh tuhannya, maka orang ini berlemas-lemas dan sedih tidak karuan. Lantas tuhan bertanya, “Kenapa engkau sedih, bukankah ini balasanmu ketika di dunia tidak menuruti perintahku…?”. Lantas orang tersebut berkata, “Wahai tuhan, aku ini berkhusnudhon kepada engkau bahwa rahmat engkau akan mendahui daripada murkamu, dan ternyata sebaliknya”. Maka mendengar hambanya yang selalu husnudhon ini maka Allah memberikan rahmatnya dengan memasukannya kedalam surga.

Dengan demikian karena rahmat Allahlah kita semua akan masuk kedalam surga. Amal kita tidak akan pernah cukup sebagai tiket masuk surga. Berdoalah untuk selalu meminta rahmat Allah.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru