28.6 C
Jakarta

Keutamaan Sayyidul Istighfar yang Tidak Diketahui Banyak Orang

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamKeutamaan Sayyidul Istighfar yang Tidak Diketahui Banyak Orang
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. – Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang paling mulia di antara semua ciptaan-Nya. Keistimewaan manusia terletak pada akal dan hati yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjalankan kehidupan di dunia dengan tujuan utama untuk beribadah kepada-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Namun, dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak terlepas dari ujian dan cobaan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Ujian ini bertujuan untuk menguji iman dan ketakwaan hamba-Nya, sekaligus memberikan pilihan antara kebaikan dan keburukan. Sebagaimana firman Allah SWT:

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ

Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2)

Sifat manusia yang sering lupa dan luput dari kesalahan menjadikan mereka kadang lalai akan keberadaan Tuhannya. Kecenderungan untuk melakukan dosa merupakan bagian dari fitrah manusia, namun Allah SWT yang Maha Pengampun senantiasa memberikan pintu taubat yang terbuka lebar bagi hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya.

Taubat dalam Islam adalah proses kembali kepada Allah SWT dengan penuh penyesalan atas dosa yang telah diperbuat, disertai tekad yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Taubat yang diterima oleh Allah SWT harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu menyesali perbuatan dosa, berhenti dari perbuatan tersebut, dan bertekad untuk tidak mengulangi di masa mendatang.

Sayyidul Istighfar: Cara Ampuh Bertaubat dan Keutamannya

Salah satu cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk bertaubat adalah dengan membaca Sayyidul Istighfar. Sayyidul Istighfar merupakan doa istighfar yang paling utama dan diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Hadis yang menjelaskan tentang keutamaan Sayyidul Istighfar berbunyi:

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَيِّدُ الْاِسْتِغْفارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ : اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ 

BACA JUGA  Ini Amalan Baik pada Hari Idul Fitri Sesuai Sunnah Nabi

Dari  Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah seorang hamba yang mengucapkan: Allahumma anta rabbii lâ ilâha illâ anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu abû`u laka bini’matika ‘alayya wa abû`u bidzanbii faghfirlî fa innahu lâ yaghfiru adz dzunûba illâ anta “Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan kemudian dia meninggal pada hari itu sebelum malam tiba, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan kemudian dia meninggal sebelum pagi tiba, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari)

Berikut adalah teks Sayyidul Istighfar:

أَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ وَأَعُوذُ بكَ مِنْ شَرِمَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوهُ لَكَ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنت.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu atas diriku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”

Dari pembahasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa membaca Sayyidul Istighfar ini merupakan salah cara kita sebagai hamba Allah SWT untuk meminta kepada-Nya sebagai sang Maha Pengampun untuk membukakan pintu taubat dan menempatkan pembacanya di dalam surga yang tidak bisa dibayangkan keindahan dan kenikmatannya. Semoga bacaan ini bisa menjadi amalan yang bisa dibaca di kala pagi dan petang agar apa yang telah Allah SWT janjikan untuk para pembacanya dapat dipenuhi. Wallahu A’lam Bishawab.

Oleh Muhamad Firdaus (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang, Penerima Beasiswa Yakusa.ID).

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru