27.5 C
Jakarta

Ketika Sahabat Meninggalkan Khutbah Rasulullah Demi Dagangan

Artikel Trending

Asas-asas IslamSirah NabawiyahKetika Sahabat Meninggalkan Khutbah Rasulullah Demi Dagangan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Rasulullah adalah utusan yang membawa risalah tuhan untuk kebaikan sekalian Alam. Salah satu risalah Islam yang menjadi kewajiban umat Islam di dunia adalah sholat Jum’at. Sholat Jumat adalah Sholat yang diwajibkan yang pelaksanaannya seminggu sekali. Dan tiada sah sholat Jum’at tanpa disertai dengan adanya khutbah. Dan penulis akan pada kesempatan kali ini ingin menyampaikan sepenggal kisah sahabat yang meninggalkan khutbah Rasulullah demi barang dagangan.

Perlu diketahui bahwa awalnya, khutbah Jum’at itu sama seperti sholat Ied. Yaitu sholat terlebih dahulu kemudian diikuti dengan khutbah. Dan akhirnya khutbah Jumat didahulukan dari sholat jumat setelah adanya kisah ini.

Kisah Khutbah Rasulullah

Pada waktu itu setelah selesai melaksanakan sholat Jumat, Rasulullah naik keatas mimbar untuk melaksankan khutbah. Ditengah khutbah Rasululah tersebut datanglah kafilah atau rombongan dagang milik Dihyah Bin Khalifah.

Rombongan dagang Dihyah Bin Khalifah itu berhenti tepat didepan masjid kemudian menjajakan barang daganganya sambil membunyikan genderang sebagai tanda ada aktifitas jual beli dan untuk menarik perhatian masyarakat kala itu.

Kedatangan rombongan dagang Dihyah ini memang sangat dinantikan masyarakat madinah. Hal ini karena rombongan Dihyah ini membawa bawang dagangan dari pelosok negeri yang tidak datang setiap saat melainkan tiga bulan sekali.

Saat para sahabat sedang khusyuk mendengarkan khutbah Rasulullah masuklah seorang lelaki dari rombongan dagang tersebut kedalam masjid untuk memberitahukan para sahabat bahwa barang dagangan yang kalian butuhkan sudah tersedia.

BACA JUGA  Amalan Rasulullah Agar Sembuh dari Segala Penyakit

Akhirnya para sahabatpun tergoda untuk membeli barang dagangan dan pergi meninggalkan khutbah Rasulullah. Sahabat yang masih setia dan khusuk mengengarkan khutbah Rasulullah ini pun hanya tinggal 12 sahabat saja. Abu Bakar Assidiq dan Umar bin Khotob termasuk dari 12 sahabat tersebut. Kedua belas sahabat ini tetap mendengarkan khutbah Rasulullah karena kuatnya iman dan sudah bisa menaklukan hawa nafsu.

Melihat para sahabat yang pergi meninggalkanya dan memilih barang dagangan, Rasulullah tetap terus melanjutkan khutbahnya dan berkata “Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaanNya, seandainya kalian semua terpengaruh hingga tiada seorang pun dari kalian yang tersisa, niscaya lembah ini akan mengalirkan api membakar kalian semua.”.

Kita patut bersyukur kepada kedua belas sahabat Nabi yang imannya sangat kuat sehingga menyelamatkan umat manusia dari terkena api lembah yang mengalir.

Dari kisah ini turunlah ayat 11 surat Al-Jumu’ah yang artinya

“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan, ” dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.”

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru