33 C
Jakarta

Kekayaan Bagi Seorang Penulis

Artikel Trending

KhazanahLiterasiKekayaan Bagi Seorang Penulis
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tentu saja, pada intinya menulis adalah salah satu upaya mengokohkan eksistensi seseorang dalam sesuatu. Artinya, potensi pemikiran seseorang coba dieksplor agar mampu menghasilkan karya dan dapat dibaca banyak orang. Karenanya, jika tahu akan hal ini maka sekuat tenaga seorang penulis mesti mampu mengokohkan keinginannya menjadi seorang penulis. Caranya hanya satu, yaitu menulis.

Pekerjaan menulis adalah pekerjaan yang menantang dan menyimpan kekayaan yang sangat luar biasa. Semua itu bukan dijawab dengan sebuah perdebatan melainkan mesti dijawab dengan sebuah ikhtiar terstruktur dan efektifitas melalui proses menghasilkan karya melalui menulis. Tentu saja ini semakin menarik karena penulis dikondisikan untuk menghasilkan satu karya dan juga karya lainnya. Karena hal ini pulalah yang nantinya akan mengundang kekayaan.

Keinginan untuk selalu menghasilkan karya dalam bentuk tulisan adalah modal berharga bagi seorang penulis karena di sini baginya takkan merasa puas sehingga ia akan berusaha menghasilkan karya selanjutnya semakin baik dari karya yang telah dihasilkan sebelumnya. Hal itu akan terus dan terus dilakukannya, di mana dengan menghasilkan tulisan berarti dirinya terus menjaga keberadaannya sebagai penulis agar terus mampu berkarya dan tidak ditelan zaman.

Di sini, seorang penulis dapat dikatakan sebagai orang kaya dalam arti kata bukan kaya dalam bentuk harta melainkan ia menjadi orang yang senantiasa merasa kaya karena memiliki kemampuan untuk berbagai pengetahuan, menghibur orang, mengajak orang untuk maju dan yang lebih terpenting karena dengan menulis menjadi manusia berpengetahuan yang senantiasa selalu mensyukuri nikmat Tuhan dengan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi banyak orang.  Seorang penulis bisa menulis pun itu adalah sebuah kekayaan.

Jangan berpikir jika menulis adalah meraih kekayaan dalam bentuk harta. Ya itu tak bisa dipungkiri karena menulis banyak penulis terkenal mendapat pundi-pundi uang untuk kehidupannya. Namun begitu, selainn itu tanamkan dalam diri jika menulis pun sesungguhnya berburu kekayaan pula yaitu kekayaan yang tidak terbatas, bukan dalam bentuk uang semata melainkan kekayaan lain yang sungguh lebih dahsyat yaitu sebuah tulisan fenomenal yang dibaca banyak orang dan memberi pencerahan kepada orang-orang yang membacanya.

Eksistensi seorang penulis akan terlihat dari banyaknya karya yang dihasilkan. Tidak saja bertumpu pada jumlah karya yang dihasilkan namun lebih dari itu penulis mesti mampu pula menghasilkan karya yang menarik dan bermanfaat bagi banyak orang. Sebuah tulisan yang memiliki bobot kualitas baik tentunya menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan sebuah peradaban karena orang-orang dituntut untuk menilai sesuatu dengan kecerdasan yang dimilikinya.

Karenanya, seorang penulis harus meyakinkan dirinya sebagai seorang yang memiliki tugas untuk mengajak semua orang untuk bisa maju dengan potensi yang dimilikinya. Dengan menghasilkan tulisan yang baik dan dibaca banyak orang menandakan itu semua menjadi bagian mengajak masyarakat untuk melek tentang pentingnya dunia literasi untuk kemajuan hidupnya. Menulis dan membaca kini telah menjadi bagian kemajuan dar sebuah peradaban.

BACA JUGA  Baca Buku Tapi Lupa Isinya, Rugi Dong?

Jadi jangan dikira jika memilih profesi menulis adalah pilihan yang tidak tepat. Justeru dengan menekuni profesi menulis maka telah mengikat dirinya un tuk mengajak semua orang selalu berpikir tentang sesuatu. Menyebarkan tulisan melalui berbagai media yang ada sama artinya mengajak semua orang untuk membacanya dan dengan begitu tentunya banyak orang pula yang akan berpikir kritis akan sesuatu dan ini jelas keunggulan bagi seorang penulis karena mereka mengajak orang agar berpikiran maju di dalam menilai sesuatu.

Hepi Andi Bastomi menyebutkan ada lima kekayaan yang akan dihasilkan oleh penulis, yaitu:  kekayaan pahala, kekayaan uang, kekayaan sahabat, kekayaan pengetahuan dan kekayaan nama.

Tentu saja bagi mereka yang telah memilih profesi menulis seyogianya hauslah menyadari bahwa dirinya sungguh memiliki kekayaan yang maha dahsyat. Hal ini membuktikan bahwa profesi menulis adalah pekerjaan yang cukup mulia. Bayangkan saja jika para dai yang sering berkhutbah di depan mimbar tidak memiliki kemampuan menulis atau tidak dekat dengan penulis, maka apa yang telah disampaikannya akan menguap. Tetapi jika hal itu dituliskan tentu akan menjadi sumber rujukan yang bisa dibaca oleh banyak orang.

Kekayaan intelektual seorang penulis adalah hal yang membuatnya akan semakin mampu membuka kekayaan yang dimilikinya, karena dengan menulis tentu saja mampu menjangkau banyak orang dalam wilayah yang tak terbatas. Hasil karya tulis yang dihasilkan oleh seorang penulis akan mampu membuat dirinya dikenal banyak orang karena tulisan yang dihasilkannya dibaca banyak orang. Di sini, seorang penulis bisa berbagim kekayaan yang dimilikinya dengan banyak orang karena kekayaan pengetahuan yang dimilikinya dibagikan kepada banyak orang dan tetunya itu akan menghasilkan pahala.

Karenanya seorang penulis harus mampu menjaga dan memelihara kekayaannya itu. Lalu bagaimana caranya ? Yaitu dengan terus menulis menghasilkann tulisan yang bermanfaat bagi banyak pembaca. Jangan berhenti berkarya karena hal itu justeru akan mengurangi kekayaan yang ada. Jika jarang menulis maka tulisannya takkan dibaca banyak orang dan itu berarti Namanya akan tidak dikenal karena banyak penulis lain bermunculan. Hal ini mesti dipikirkan oleh seorang penulis.

Intinya seorang penulis harus terus berkarya agar eksistensinya sebagai penulis tetap terjaga. Jangan sampai kekayaan yang ada itu  malah berkurang dan hilang. Teruslah menulis selama nyawa di kandung badan karena dengan menulis hidupmun akan Bahagia karena banyak orang mengenalmu setelah membaca tulisan-tulisanmu di berbagai media.

Deffy Ruspiyandy
Deffy Ruspiyandyhttps://www.www.harakatuna.com/
Penulis artikel di berbagai media massa cetak dan online, Penulis ide cerita di beberapa TV Swasta, bermukim di Bandung.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru