29.7 C
Jakarta

Berpotensi Konflik, Kedutaan Serbia Ditekan Pindah ke Yerusalem

Artikel Trending

AkhbarInternasionalBerpotensi Konflik, Kedutaan Serbia Ditekan Pindah ke Yerusalem
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Ankara – Turki mengatakan sangat menyesalkan keputusan Serbia untuk memindahkan Kedutaan Besar mereka di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ankara menyebut keputusan Serbia tersebut melanggar hukum internasional dan sangat memprihatinkan.

“Kami sangat prihatin tentang keputusan Serbia untuk memindahkan kedutaannya di Israel. Aneksasi Yerusalem oleh Israel ditolak oleh komunitas internasional dan PBB,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

“Relokasi Kedutaan Besar mereka Israel ke Yersalem oleh negara manapun jelas merupakan pelanggaran hukum internasional,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (6/9/2020).

Pernyataan itu mengutip beberapa resolusi PBB yang menyatakan bahwa konflik Israel-Palestina tidak memiliki solusi lain selain pengakuan atas negara Palestina merdeka dengan Ibu Kota di Yerusalem Timur, sesuai dengan perbatasan tahun 1967.

Pada hari Jumat, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Serbia akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem pada Juli tahun depan, menjadikan negara Eropa pertama yang melakukannya.

Keputusan itu dimediasi oleh Amerika Serikat, yang merupakan negara pertama yang memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tahun 2018.

AS Terus Buat Kerusuhan di Yerusalem

Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memaksa negara-negara pindahkan kedutaan besarnya ke Palestina.

BACA JUGA  Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Lima Warga China

“Presiden Trump tidak hanya melanggar hukum internasional tapi terus mempermalukan tamu-tamunya,” tweet Erekat di Twitter, dilansir Memo.

Erekat mengunggah video Trump berterima kasih pada Presiden Serbia Aleksandar Vucic karena sepakat memindahkan kedubesnya di Israel ke Al Quds. Dalam video itu tampak Vucic terlihat bingung saat pengumuman itu dan melihat dokumen di tangannya untuk melihat di mana kesepakatan itu telah dibuat.

Erekat menambahkan, “Tak perlu malu, tetap sesuai hukum internasional, tidak pindahkan kedubes ke Yerusalem. Itu jelas bahwa kesalahan telah dibuat.”

Dalam tweet lain, dia menulis, “Kita akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah pelanggaran hukum internasional dan pemindahan kedubes mana pun ke Sekitar Al Aqsa. Negara Palestina akan merusak hubungan diplomatik dengan negara mana pun yang memindahkan kedubesnya.”

Pada Jumat lalu, Trump mengumumkan Serbia akan memindahkan kedubesnya ke Al-aqsha dan Kosovo sepakat membuat hubungan normalisasi dan diplomatik penuh dengan Israel.  Pada Desember 2017, Trump mengakui Al Quds sebagai ibu kota Israel dan beberapa bulan kemudian dia memindahkan kedubes AS ke kota itu

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru