30.1 C
Jakarta

Kata Ustaz Felix Siauw, Membela Nasonalisme Tidak Ada Dalilnya

Artikel Trending

KhazanahTelaahKata Ustaz Felix Siauw, Membela Nasonalisme Tidak Ada Dalilnya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Masih ramai sebuah cuplikan video yang diperbincangkan oleh netizen, Ustaz Felix Siauw  disorot saat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah ramai atas tanggapan video dari Ustaz Basalamah atas tanggapannya soal kebijakan pemutaran lagu Indonesia Raya yang disarankannya membaca Al-Falaq dan An-Nas.

Cuplikan video yang menunjukkan Ustaz Felix tersebut tidak ikut menyanyi pada saat gema lagu Indonesia Raya pun disorot tajam oleh para netizen. Padahal, sederet rekan disampingnya seperti teuku Wisnu, Arie Untung, Dimas Seto dan beberapa artis lainnya turut bernyanyi pada saat lagu kebangsaan tersebut diputar.

Ramai sekali banyak komentar yang turut membanjiri berita tersebut. kehadiran video yang muncul itupun menimbulkan beragam pertanyaan, termasuk beberaa klarifikasi bahwa video itu lama sekali ada, serta komentar-komentar negatif yang lain pun muncul. Tidak hanya itu, tweet yang ditulis oleh Felix melalui akun Twitternya turut membanjiri komentar dari para netizen.

Membela nasionalisme nggak ada dalilnya, nggak ada panduannya. Membela Islam, jelas pahalanya, jelas contoh teladannya” Tulis Felix.

Memang orang model ini selalu butuh dalil untuk melakukan sesuatu. Jelas saja begitu, sebab selama ini perjuangannya adalah untuk Islam, menegakkan khilafah, menihilkan perjuangan para ulama masa silam yang berjuang untuk Indonesia. Padahal tirakat para ulama masa silam untuk Indonesia bukan main, dan dirobohkan begitu saja oleh Felix dan para kelompoknya ini.

Felix dan Segala Keberaniannya

Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Felix dkk, selanjutnya kita sebut sebagai ustaz hijrah dengan segala atribut keagamaan yang dibawa dalam setiap kegiatannya, selalu menjadi pusat pencerahan sebagian anak muda yang haus akan ilmu agama, galau dengan persoalan hidup hingga permasalahan yang begitu kompleks. Disisi lain, Felix tetap pada ideologi khilafah yang dibawanya dengan misi konsep kenegaraan khilafah yang harus ditegakkan di Indonesia.

Ia bersama kelompoknya gencar dan tidak pernah absen dari segala bentuk fenomena yang terjadi, khususnya fenomena kenegaraan, sistem pemerintah yang nantinya bermuara pada penegakan sistem khilafah di Indonesia. seperti halnya dalam sebuah cuitan melalui akun twitter pribadinya.

“Jadi wajar aja ada orang-orang yang gamau sistem Islam. Karena kecurangan bakal minimal. Secara individu, masyarakat, dan negara, semua dikontrol ketat” Tulis Felix.

Namun, perlu kita pelajari dari sosok Felix adalah keberanian yang dimiliki untuk memproklamirkan sistem khilafah sebagai tatakenegaraan tersolutif dalam setiap permasalahan yang ada di Indonesia. sikap berani ini perlu kita tiru sebagai kaulah muda yang semangat melawan ideologi yang bertentangan dengan pancasila.

BACA JUGA  Kawal Pasca Pemilu: Hidupkan Persatuan, Hentikan Perpecahan!

Sebab kelompok semacam Felix ini akan melakukan berbagai strategi untuk mencari afirmasi kebenaran bahwa sistem yang dibawa oleh kelompoknya adalah paling baik untuk Indonesia. Sebenarnya, jika kita lihat bahwa narasi semacam ini tidaklah hanya dimiliki oleh Felix selaku bagian dari kelompok Hizbut Tahrir.

Jika kita melihat berbagai kelompok yang sama seperti Felix, mulai dari media yang diusung oleh teman-teman HT, ataupun orang-orang yang sejalan dengannya menjadi sebuah penanda kepada kita semua bahwa mereka menggunakan segala kericuhan, untuk dijadikan kesempatan memasukkan narasi khilafah sebagai solusi dari persoalan apapun yang terjadi, khususnya sistem kenegaraan yang penuh problem. Mereka selalu bergerak cepat untuk menanggapi fenomea yang sedang ramai dibicarakan.

Isu Israel-Palestina misalnya. Felix turut menjadi bagian yang gencar membicarakan konflik tersebut. tidak bisa kita pungkiri bahwa narasi yang dibangun oleh Felix tidak lepas dari solusi tegaknya khilafah dalam sebuah negara untuk meminimalisir adanya masalah dalam negara itu sendiri.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang memilih hijrah menjadikan sosok Felix sebagai guru dalam proses mengenal diktum keagamaan. Secara ideologi dan pergerakan, ustaz semacam dia sangat bertentangan dengan prinsip kenegaraan.

Nasionalisme Perlu Dipupuk

Kita tidak bisa menjadikan cuplikan video tersebut dengan menganggap bahwa Felix tidak nasionalis, tidak cinta Indonesia atau sebutan apapun. Mengukurnyapun tidak bisa jika hanya tolak ukur itu saja. Namun, setidaknya kita bisa melihat berbagai hal dari Felix bahwa ia adalah orang yang tidak sejalan dengan Indonesia. Ia tidak benar-benar menganggap Indonesia ini adalah bagian dari kehidupan yang dijalani.

Beberapa kegiatan dan konten-konten yang bisa kita lihat dari Felix memang berakhir pada kesimpulan bahwa dia bertolak belakang dengan NKRI. Satu-satunya alasan kuat adalah bahwa ia adalah orang yang menyuarakan tegaknya khilafah di Indonesia.

Meski demikian, seharusnya memang kita perlu untuk memahami persoalan ini sebagai cerminan bagi kita. Umat Islam, khususnya anak  muda supaya tidak menjadi bagian dari kelompok demikian. Apalagi dengan membawa simbol keislaman daam setiap kegiatan yang diusung.

Nasib NKRI, masa depan Pancasila ada pada kita sebagai generasi bangsa. Kitalah yang harus menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila, menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita dengan ekspresi kecintaan yang beragam. Dan yang paling penting adalah tidak merubah NKRI dengan sistem khilafah ataupun sistem lainnya dengan alasan apapun. Wallahu a’lam

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru