30.1 C
Jakarta

Karma Virus Corona atas Intimidasi China terhadap Muslim Uighur?

Artikel Trending

Milenial IslamKarma Virus Corona atas Intimidasi China terhadap Muslim Uighur?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Akhir-akhir ini media sosial dibuat panik dengan munculnya Virus Corona. Virus Corona, seperti dilansir dari detik.com, telah mengakibatkan 585 kematian akibat Middle East respiratory syndrome (MERS), yang muncul pertama kali pada 2012 di Arab Saudi. Sebelumnya pada 2003, virus ini menyebabkan 774 kematian akibat Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Pada akhir Januari 2020, WHO mengidentifikasi 2019-nCoV di China. Ditemukan sekitar 300 kasus yang teridentifikasi di China.

Virus Corona berdasarkan informasi tersebut akhir-akhir ini menyerang orang China, sehingga hampir keseluruhan media menyebutkan virus itu muncul dari negara Tionghoa ini. Kenapa virus itu menyerang orang China? Sebelum pertanyaan ini dijawab, penting diingat kembali kasus yang sudah-sudah terkait intimidasi pemerintah China terhadap warga muslim Uighur. Seperti terekam dalam merdeka.com, pemerintah China melakukan intimidasi atau kekerasan yang tidak wajar dengan dalih ingin memerangi separatisme, radikalisme, dan terorisme, meski tanpa bukti yang jelas.

Pemerintah China—masih tetap dalam merdeka.com—melakukan sederet pengekangan terhadap warga Uighur, sehingga mereka merasa kesulitan dalam melaksanakan kewajiban sebagai umat Islam. Sebut saja, larangan warga Uighur menamai anak mereka dengan nama Islami, berbahasa Uighur, menyimpan sajadah atau Al-Qur’an, dan memasukkan warga ke sebuah kamp konsentrasi. Kurang lebih satu juta warga Uighur disekap di kamp ini untuk dipaksa bersumpah setia kepada Presiden China Xi Jinping. Naudzu billah!

China dalam catatan sejarah Islam dikenal sebagai negara peradaban dunia. Disebutkan dalam sebuah hadis yang populer, meski dalam penilaian sekian pakar lemah kualitasnya:

اُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ، فَإِنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Tuntutlah ilmu, walau ke negeri China. Karena, sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi semua orang muslim.

Penyebutan China pada hadis tersebut merupakan apresiasi Nabi Saw. terhadap China sebagai negara paling baik untuk mencari ilmu disebabkan negara ini memiliki peradaban yang maju, sehingga mendukung terhadap kesuksesan seseorang dalam belajar dan meraih masa depan yang baik. Bukti kesuksesan China, selain menguasai ekonomi dunia—sebagaimana disebutkan dalam idntimes.com—adalah diakuinya bahasa Mandarin sebagai bahasa internasional yang menempati urutan pertama dan paling banyak digunakan di dunia.

BACA JUGA  Maraknya Konten Ekstrem-Radikal di Media Digital yang Wajib Dimatikan

Mirisnya, peradaban negara China yang mendunia semakin ke depan semakin tidak dijaga. Bukti konkritnya adalah intimidasi pemerintah China terhadap warga Uighur. Perbuatan pemerintah China ini sesungguhnya termasuk tindakan yang tidak manusiawi. Pemerintah merasa berkuasa karena ada di atas sehingga dengan mudah menginjak rakyat yang ada di bawah. Itu termasuk perbuatan yang maha zalim. Gus Dur menyebutkan: Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan. Pernyataan Gus Dur ini dan kemudian diikutkan dengan pengamalan beliau sendiri saat menjadi presiden Indonesia menorehkan sejarah yang baik terhadap Indonesia, sehingga nama Gus Dur tetap dikenang, walaupun beliau sudah pergi. Karena, Gus Dur diketahui sebagai sosok yang membela kemanusiaan.

Apa hubungan kasus intimidasi pemerintah China terhadap warga Uighur dengan serangan Virus Corona? Intimidasi adalah perbuatan maha zalim. Nabi Muhammad Saw. menyebutkan dalam sebuah hadis:

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan: doa orang yang teraniaya, doa seorang musafir, dan doa orangtua terhadap anaknya

Tipe orang yang doanya pasti terkabul dan disebutkan pertama adalah orang yang teraniaya atau terzalimi. Penyebutan pertama ini menunjukkan bahwa Islam membela rakyat lemah dan melarang tindakan tidak manusiawi, seperti intimidasi. Pada kesempatan lain Nabi Muhammad Saw. bersabda:

اِتَّقِ دَعْوةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antara dia dengan Allah (untuk mengabulkan).

Melalui dasar hadis-hadis Nabi Saw. sangat dimungkinkan bahwa serangan Virus Corona yang banyak menimpa negara China adalah dampak dari intimidasi pemerintah China terhadap muslim Uighur yang tidak bersalah secara hukum. Bisa jadi, itu adalah jawaban dari doa-doa warga Uighur yang terzalimi. Selain itu, serangan virus mematikan tersebut bisa jadi juga bentuk peringatan dari Allah Swt. kepada penduduk negara China yang tidak mensyukuri peradaban yang dianugerahkan oleh Allah dan diapresiasi oleh Nabi Muhammad sebagai rezeki yang tak terbatas. Karena, dalam Qs. Ibrahim [14]: 7, kufur alias tidak bersyukur terhadap nikmat Allah akan mendapat azab yang pedih.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru