Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Pelangka Raya–Kasus radikalisme dan terorisme terus meningkat selama masa Covid-19. Pasalnya kelompok mereka memanfaatkan kesempatan wabah ini untuk mempropaganda masyarakat benci pemerintah. Lebih lebih di Indonesia bagian timur, bahkan juga di Pelangka Raya radikalisme dan terorisme semakin perkeruh wabah Covid-19 ini.
merespon kasus ini Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Indonesia Hebat Bersatu (IHB) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) lakukan sosialosasi ancaman terorisme yang semakin meningkat. IHB menggelar edukasi tentang antisipasi dini bahaya Karhutla Radikalisme, Terorisme, konflik sosial, hoax, Isue Suku, Agama, dan Ras (SARA). Karena kerusuhan macam ini cenderung memanfaatkan moment untuk perkeruh wabah Covid-19.
“Kondisi bangsa ini sedang dilanda wabah Covid 19. Jangan lagi ditambah Karhutla yang membuat komplikasi penyakit baru seperti ISPA yang berimplikasi pada kematian. Kita edukasi agar warga dapat lebih waspada terhadap Covid 19. Jadi kita juga ingatkan tentang SARA, hoax, karhutla termasuk bahaya terorisme dan radikalisme,” imbuh Thoeseng.
Edukasi terkait hal tersebut tak hanya penyampaian lisan. Tetapi juga melalui pemasangan spanduk di titik dalam pusat Kota Palangka Raya. Yaitu kawasan Bundaran Besar, Bundaran Kecil, Bundaran Burung, Pasar Besar, dan Jalan Mahir Mahar Lingkar Luar. Gerakan edukasi warga ini sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan IHB dalam rangka mencegah menyebarnya Virus Corona.
Thoeseng menambahkan, dengan gerakan tersebut diharapkan adanya kesadaran masyarakat terhadap bahaya virus mematikan itu. Lebih-lebih kasus radikalisme dan terorisme yang terus perkeruh keadaan. Aksi IHb dilakukan dengan pembagian stiker kepada warga.
”Kondisi ini jangan diperparah dengan ulah oknum tidak bertanggungjawab dengan melakukan hal yang bisa merusak keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu lebih baik kita bersama-sama mencegah penyebaran Covid 19. Stop Karhutla secara sengaja, hentikan aksi radikalisme, terorisme, konflik sosial, HOAX, Issue Suku, Agama, dan Ras (SARA).Saya yakin masyarakat Kalteng mendukung.” pungkasnya.
