Harakatuna.com. Gorontalo – Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus menyambangi rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo. H Abdurrahman Abubakar Bahmid pada Kamis (15/4) menemui mereka dengan khidmat. Dalam silaturahmi tersebut keduanya membahas berbagai masalah mulai dari pandemi Covid- 19. Peredaran minuman keras, hingga masalah radikalisme. Kedua pimpinan ini sepakat untuk terus meningkatkan sinergi antara Polri dan MUI untuk mengatasi berbagai persoalan di masyarakat.
Dalam silaturahmi tersebut, Kapolda Gorontalo bersama degnan Direktur Intelkam, Kombes Pol Sukendar Eka Ristyan Putra, SIK. Sedangkan Ketua MUI Provinsi Gorontalo bersama dengan sejumlah ulama dan jajaran pengurus. Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut berlangsung di kediaman H Abdurrahman. Mereka membahas ancaman radikalisme dan terorisme di negeri ini.
Menurut Wiyagus, sillaturrahim tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kerja sama Polri dan para ulama. Dengan silaturahmi tersebut, kata dia, dapat bersama sama menjaga stabilitas kamtibmas. Terutama pada saat pandemi Covid-19 agar tidak terpapar radikaliame. ” Polri tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan situasi kamtibmas yg kondusif tanpa bantuan dari tokoh masyarakat seperri MUI,” kata dia dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id.
Wiyagus mengatakan, pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian pemerintah. Karena itu, ia mengajak jajaran MUI Provinsi Gorontalo membantu Polri dalam peneraan protokol kesehatan, khususnya dalam pelaksanaan shalat tarawih di masjid masjid.
Pandemi dan Radikalisme Sebagai Ancaman Serius
Dalam angka kriminalitas, kasus penganiayaan masih cukup menonjol. Para pelaku penganiayaan, kata dia, umumnya mengonsumsi minuman keras terlebih dahulu sebelum melakukan kejahatan. Karena itu, ia mengajak MUI bersama sama dengan Polda Gorontalo mencegah peredaran miras ini.
“Mari kita bersinergi untuk mencegah dan memberantas peredaran miras di provinsi berjuluk Serambi Madinah ini,” tutur dia.
Sedangkan dalam penanganan radikalisme, sambung Wiyagus, Polda Gorontalo terus meningkatkan kerjasama dengan Kanwil Kemenag. Selain itu, ia juga mengajak MUI Provinsi Gorontalo bersama sama mencegah berkembangnya paham radikalisme di masyarakat.
“Kerja sama menangka paham radikalisme di masyarakat harus terus kita tingkatkan,” imbuh dia.
Ketua MUI Provinsi Gorontalo H Abdurrahman Abubakar Bahmid menyatakan, komitmennya membantu Polda Gorontalo dalam mengatasi persoalan persoalan di masyarakat, khususnya terkait pandemi Covid 19, minuman keras, dan radikalisme. “Kami selalu sampaikan ke seluruh ketua MUI kabupaten hingga kecamatan utuk berkolaborasi dengan Polres dan Polsek untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif,” kata dia.