33 C
Jakarta

Kanwil Kemenag Sumut Tangkal Paham Radikalisme hingga Intoleransi melalui Moderasi Beragama

Artikel Trending

AkhbarDaerahKanwil Kemenag Sumut Tangkal Paham Radikalisme hingga Intoleransi melalui Moderasi Beragama
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Medan – Moderasi beragama dapat menangkal berkembangnya paham radikalisme, terorisme, dan sikap intoleransi. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sumut Muksin Batubara, saat menjadi narasumber pada Seminar Penanggulangan Terorisme, Radikalisme dan Intoleransi, di Auditorium Biro Rektor UINSU Kampus IV Pancur Batu, Deli Serdang, Rabu (26/6/2024).

Pada seminar yang dilaksanakankan oleh Korbinmas Baharkam Polri tersebut, ia mengatakan ada beberapa isu yang menjadi perhatian bersama dan perlu disikapi dengan baik. Isu itu yakni pendirian rumah ibadah, intoleransi, potensi konflik sosial yang disebabkan oleh isu SARA, ujaran kebencian melalui media sosial, dan radikalisme terorisme. “Moderasi beragama menjadi salah satu upaya menangkas hal-hal tersebut,” ucapnya.

Ia menuturkan, berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrem), yang mengesampingkan martabat kemanusiaan, dengan penerapan moderasi beragama hal tersebut bisa kita cegah.

Ia menyebutkan, radikalisme muncul karena ketidaktahuan akan ajaran agama yang sebenarnya. Radikalisme muncul karena semangat berlebihan dalam mengamalkan ajaran agama. Keliru menilai perilaku umat beragama, dan karena adanya pengaruh dari luar. “Untuk itu perlu adanya moderasi beragama,” katanya.

BACA JUGA  FKPT Lampung Cegah Terorisme melalui Pagelaran Festival Budaya 'Youth of Indonesia'

Dikatakan Muksin, moderasi merupakan cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama. Dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

“Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasikan pemahaman dan pengalaman kita dalam beragama,” ujarnya.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatan perspektif moderasi beragama, yakni menguatkan ajaran agama masing masing terlebih dahulu.

Menurut Muksin, keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa adalah adanya komitmen kebangsaan. Adanya toleransi, sikap anti kekerasan dan sikap penerimaan terhadap tradisi. 

“Saya mengajak semua komponen bangsa, termasuk kita semua menguatkan perspektif moderasi beragama,” ucapnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru