26.9 C
Jakarta

Jokowi: Tidak Ada Tempat bagi Terorisme di Tanah Air!

Artikel Trending

AkhbarNasionalJokowi: Tidak Ada Tempat bagi Terorisme di Tanah Air!
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi terorisme di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Presiden menanggapi aksi terorisme yang terjadi di area Markas Besar Polri, Rabu, 31 Maret 2021.

“Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air!” tegas Presiden dalam sambutannya saat meresmikan jalan tol di Gerbang Tol Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis, 1 April 2021.

Kepala Negara meminta kepada seluruh masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air agar tetap tenang, waspada, serta senantiasa menjaga persatuan.

“Kita semua harus bersatu melawan terorisme,” imbuhnya.

Terkait aksi terorisme ini, Kepala Negara juga telah memerintahkan segenap jajaran terkait untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Saya juga telah perintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan,” tandasnya.

Waspada Terorisme, Kapolri Perketat Pengamanan

Kapolri Listyo Sigit Prabowo memerintahkan para pejabat bawahannya untuk memperketat pengamanan di semua markas kepolisian.

Itu dilakukan menyusul adanya serangan teror ke Mabes Polri, Rabu sore kemarin.

BACA JUGA  Kepala BNPT Minta Waspada Perkembangan Ideologi Kekerasan di Bawah Permukaan

“Saya sampaikan kepada seluruh anggota untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan sistem pengamanan baik di Markas Komando, maupun pada saat melaksanakan tugas di lapangan,” kata Sigit dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakart, Rabu (31/3/2021) malam.

Sigit menjelaskan tersangka perempuan berinisial ZA menyerang aparat yang berada di sekitar pos jaga Mabes Polri.

Penyerangan itu tak terduga sebelumnya, karena pelaku masuk melalui pintu belakang. Pelaku sempat bertanya mengenai lokasi kantor pos, namun tak berselang lama justru melepaskan enam tembakan.

Penyerangan itu berakhir usai aparat menembak mati pelaku.

Penyerangan ini terjadi berselang tiga hari usai teror bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar. Pada Minggu (28/3/2021), dua orang melakukan aksi bom bunuh diri hingga menyebabkan 20-an orang luka. Pelaku diduga dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS.

Saat itu, Kapolri juga telah memerintahkan jajarannya untuk memperketat pengamanan di seluruh wilayah Indonesia.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru