Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Gaza-Gerakan Jihad Islam Palestina meyakini, tindakan perlawanan adalah yang paling ampuh untuk mengembalikan kedaulatan negaranya. Pihaknya meyakini hanya dengan cara perlawanan hak-hak Palestina yang dirampas oleh zionis Israel akan dapat diraih kembali.
Yusuf Al-Hasayinah, salah seorang anggota Politik Jihad Islam menegaskan bahwa kedaulatan negara adalah harga mati. Apapun harus dilakukan demi mengembalikan hak dan kebebasan Palestina yang semapat dirampas zionis Israel.
“Mempertaruhkan nasib Palestina pada apa yang disebut “perdamaian” adalah pertaruhan yang gagal dan rugi,” kata anggota Biro Politik Jihad Islam seperti dikutip dari Pusat Informasi Palestina (Palinfo), Selasa (26/5).
Al-Hasayinah menegaskan, tidak ada cara bagi rakyat Palestina selain bekerja untuk memperkuat dan melanjutkan perlawanan. Bersamaan dengan itu, tak kalah penting juga adalah mengembangkan kemampuannya militer mereka. Hal ini paling tidak dimaksudkan untuk menjamin konfrontasi berkelanjutan dengan Israel di semua medan.
Bagi Yusuf Al-Hasayinah, perlawanan Palestina harus terus berlanjut. Aksi meliter harus terus dilanjutkan bahkan sampai konfrontasi di medan perang pun harus dilalui demi kedaulatan Palestina. Hal diungkapkan dalam rangka menegaskan bahwa pemerintahan palestina masih punya daya untuk melawan pembantaian zionis.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan pada momentum peringatan 20 tahun penarikan pasukan Israel dari Libanon selatan.
“Penarikan mundur besar-besaran tentara Israel dari Libanon selatan pada tahun 2000 adalah mimpi buruk berdarah yang menghantui para pemimpin entitas Israel dan para pemukimnya, karena hutang darah yang harus mereka bayar,” tegas Al-Hasayinah.
