Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang. Ajaran kasih sayang ini termaktub dengan jelas disumber utama agama Islam yaitu Al-Quran dan Hadist. Namun demikian ada segelitir pemeluk agama Islam yang berhaluan fundamentalis yang mereka tidak mau bersaudara dengan sesama manusia dan hanya mau bersaudara dengan kelompoknya saja. Tentu hal demikian membuat orang diluar Islam akan mengalami phobia terhadap Islam.
Padahal Islam sendiri adalah ajaran yang sangat mengutamakan persaudaraan. Entah itu dalam satu agama maupun antar agama. Hal demikian karena Islam adalah damai dan menyukai kedamaian. Tentu kedamaian tidak akan pernah tercipta tanpa adanya persaudaraan.
Persaudaraan, saat ini menemukan keurgensiannya. Karena ditengah derasnya laju globalisasi seseorang cenderung abai terhadap saudaranya. Mereka bersikap apatis terhadap saudaranya, dan yang lebih parah adalah apabila mereka berbeda pendapat mereka akan saling menghina atau bahkan saling membunuh.
Tentu hal yang seperti ini tidaklah diharapkan. Dan Islam sebagai agama kasih sayang sangat menolak hal demikian. Perhatikanlah hadis Nabi Muhammad yang menganjurakan persaudaraan berikut ini
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البخاري).
Artinya: “ Seorang Muslim adalah saudara bagi muslim lainya, dia tidak menzaliminya dan tidak membiarkanya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu kebutuhanya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan bgainya dari kesusahan-kesuhan hari kiamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat”. [H.R Bukhari].
Dalam hadist ini nilai persaudaraan sangat dijunjung tinggi oleh Nabi Muhammad Saw. Nilai persaudaraan sesuai yang termaktub dalam hadist tersebut dapat diwujudkan kedalam lima pesan yaitu
- Tidak menzalimi saudaranya
- Tidak membiarakan saudara kita yang terzalimi
- Membantu kebutuhan saudaranya
- Menghilangkan kesusahan saudaranya
- Menutupi aib saudaranya.
Islam juga sangat menganjurkan pemeluknya untuk mendamaikan saudaranya yang bertengkar. Karena pertengkaran hanya akan membawa kepada perpecahan dan kezaliman. Allah SWT berfirman
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ
أَخَوَيْكُمْ»
Artinya: “Sungguh kaum Mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah di antara saudara-saudara kalian,” [QS al-Hujurat : 10].
Dengan mendamaikan saudara yang bertikai diharapkan akan mampu menjaga persatuan umat. Dan tentu dengan persatuan umat ini, kemajuan akan segera datang. Oleh karena yang demikian maka berbuat baikalah kepada saudaramu, jika kamu bisa berbuat baik, maka lakukanlah, karena mereka tidak akan bertanya apa agamamu dan sukumu.