27.8 C
Jakarta

Integrasikan Keilmuan Dakwah dengan Komunikasi, Guru Besar UIN Jakarta: Suatu Paradigma Baru

Artikel Trending

AkhbarNasionalIntegrasikan Keilmuan Dakwah dengan Komunikasi, Guru Besar UIN Jakarta: Suatu Paradigma Baru
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

TANGERANG SELATAN – Dakwah Islam secara akademis sejatinya dapat diintegrasikan dengan ilmu komunikasi menjadi ilmu komunikasi Islam atau Islamic Communication. Perpaduan dua keilmuan ini menjadi paradigma baru dalam hal menyampaikan pesan-pesan atau gagasan.

Rektor UIN Jakarta Amany Lubis menjelaskan bahwa semua ilmu merupakan bersumber dari Allah sehingga bisa disatukan dan dikaitkan satu sama lain bukan hanya antar keilmuan bahkan multi keilmuan. Integrasi dalam hal ini ialah menggunakan keilmuan yang sudah ada dan bukan keilmuan yang baru.

“Menambahkan suatu ayat dalam keilmuan merupakan sumber yang valid bila dikaitkan dengan era modern seperti sekarang ini,” terang Amany saat memberi sambutan di diskusi perdana ini pada Selasa (2/6).

Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta Andi Faisal Bakti berpandangan bahwa konsep dakwah sebagai komunikasi Islam. Menurutnya, keilmuan dakwah sudah semestinya dikembangkan dengan mengintegrasikannya dengan ilmu komunikasi. Dakwah dengan pendekatan keilmuan komunikasi diharapkan dapat memudahkan para da’i dalam menyampaikan pesan pesan keislaman. Terlebih di era digital seperti saat ini.

Pandangan ini Bakti sampaikan melalui seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta. Diskusi Serial Perdana yang digelar secara virtual ini bertajuk : “Islamic Communication: Paradigma Baru Integrasi Keilmuan Dakwah dan Komunikasi”.

“Para ilmuwan dakwah harus memahami konteks budaya yang sedang berkembang saat ini. Sehingga dakwah menjadi relevan dan diterima oleh publik baik saat offline maupun online,” terang Bakti.

BACA JUGA  Cendekiawan Muda Muhammadiyah Sebut Kelompok Ekstremis Incar Anak Muda

Direktur Eksekutif P2KM UIN Jakarta Deden Mauli Darajat mengatakan, P2KM merupakan pusat pengkajian keilmuan Komunikasi dan Media. Kali ini P2KM melaksanakan diskusi serial perdana dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada kajian komunikasi Islam. Integrasi keilmuan dakwah dan komunikasi dirasa belum cukup dan maksimal. Dengan demikian, P2KM terpanggil dan termotivasi untuk mengembangkan integrasi ilmu dan Islam ini.

“Kami berharap langkah awal ini bagian dari pengembangan keilmuan dakwah dan komunikasi yang coba kami tawarkan kepada publik. Sehingga kami berharap pengembangan keilmuan ini bisa dilakukan oleh siapa saja terlebih civitas akademika yang mendalami keilmuan dakwah dan komunikasi,” ujar Deden yang sekaligus juga menjadi moderator di diskusi kali ini.

Lebih lanjut, Deden berharap P2KM UIN Jakarta akan melakukan diskusi bulanan dengan tema yang berbeda tentunya. Adapun antusiasme publik yang daftar untuk mengikuti acara ini luar biasa. Bahkan, kata Deden lebih dari 600 orang yang ingin mengikuti diskusi kali ini. Sementara, peserta yang antusias berpartisipasi bukan hanya dari civitas akademika UIN Jakarta, melainkan dari berbagai kampus dan institusi dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya dari Aceh, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, hingga Sulawesi Selatan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru