31.2 C
Jakarta

Ini Niat Puasa Ramadhan dan Beberapa Aturannya

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahIni Niat Puasa Ramadhan dan Beberapa Aturannya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Hal ini lantaran di dalam bulan Ramadhan banyak sekali keistimewaannya, seperti ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, ditutupnya pintu neraka dan dibukanya pintu surga. Dan agar bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan afdal maka alangkah lebih baiknya untuk mengetahui ilmu-ilmu tentang puasa Ramadhan, di antaranya adalah niat puasa Ramadhan.

Perlu diketahui bahwa niat adalah syarat sahnya suatu ibadah. Itu artinya Ketika hendak menjalankan puasa Ramadhan diwajibkan untuk niat dan tanpa niat maka puasanya tidak sah dan harus di Qodho (diganti). Adapun niat puasa Ramadhan sebagai berikut

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā

Artinya, Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Dan di antara aturan niat berpuasa Ramadhan adalah sebagai berikut

BACA JUGA  Ingin Meraih Malam Lailatul Qadar, Lakukan 5 Petunjuk Nabi Ini

Pertama, Tabyit atau berniat puasa sejak malam hari. Malam hari di sini diartikan seorang yang hendak berpuasa sudah harus berniat sebelum terbitnya fajar. Dan jika setelah fajar belum mengucapkan niat maka puasanya harus di Qodho. Hal ini berdasarkan hadis Nabi

مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang belum berniat untuk berpuasa sebelum fajar, maka tidak ada (tidak sah) puasa baginya.” [HR. Abu Daud]

Kedua, Takyin yaitu harus menegaskan jenis puasa yang akan dilakukan serta fardu dan sunahnya. Jadi pastikan dalam lafal niatnya harus ada kata “niat puasa Ramadhan” dan “fardhu karena Allah Ta’ala”

Ketiga, Tikror yaitu mengucapkan niat puasa harus berulang-ulang, Artinya setiap malam wajib mengucapkan niat. Dan tidak cukup puasa sebulan dengan satu niatan.

Keempat, niat cukup di dalam hati, dan apabila dilafalkan itu hukumnya sunah.

Demikianlah beberapa aturan terkait niat puasa, semoga bermanfaat, Amin.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru