Harakatuna.com – Banyak sekali jemaah haji Indonesia yang mengejar keutamaan ibadah di tanah suci, Makah. Begitu pun juga para jemaah umrah, ingin sekali membanyak ibadah di kota suci Makah terutama ibadah shalat. Karena memang melaksanakan ibadah shalat di kota suci Makah pahalanya dilipatgandakan secara luar biasa.
Nabi Muhammad dalam hadisnya menjelaskan bahwa orang Islam yang mengerjakan ibadah shalat di Masjid Nabawi, yang terletak di Kota Madinah maka akan dilipatgandakan 1.000 kali. Sementara yang melaksanakan ibadah shalat di Masjidil Haram yang berada kota suci Makah akan dilipatgandakan lebih dari 100.000 kali.
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا المَسْجِدَ الحَرَامَ، وَصَلَاةٌ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةٍ فِي مَسْجِدِي بِمِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ
Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Shalat di masjidku ini lebih utama 1000 kali dibanding shalat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali dibanding shalat di masjidku,” (HR Ibnu Majah).
Para ulama memahami bahwa kata Masjidil Haram ini setidaknya merujuk pada tiga pendapat. Pertama, kata Masjidil Haram itu merujuk pada Ka’bah, Kedua, merujuk pada Masjidil Haram sendiri dan ketiga merujuk pada Kota Makah secara umum.
Imam Suyuti sendiri menyebutkan bahwa ia setuju pada pendapat yang ketiga yaitu Masjid Haram itu merujuk pada Kota Makah secara umum.
السَّابِعُ: أَنَّ التَّضْعِيفَ فِي حَرَمِ مَكَّةَ لَا يَخْتَصُّ بِالْمَسْجِدِ بَلْ يَعُمُّ جَمِيعَ الْحَرَمِ
Artinya, “Kesembilan, pelipatgandaan pahala di Tanah Suci Makkah tidak bersifat khusus pada Masjidil Haram, tetapi bersifat umum meliputi luas Tanah Haram Makah,” (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Asybah wan Nazha’ir fil Furu’, [Surabaya, Al-Haramain: 2008 M/1428 H], halaman 365).
Dengan merujuk pendapat ketiga ini, maka bagi penyandang disabilitas, atau sakit ketika haji dan umrah maka ketika ia shalat di hotel yang berada di Kota Makah maka ia akan mendapatkan pahala shalat yang dilipatgandakan sampai 100.000 kali. Tentu bagi orang yang haji dan umrah yang masih dikaruniai kesehatan dan kekuatan maka lebih utama tetap melaksanakan ibadah shalat di masjidil haram.
Imam Nawawi bahkan menyatakan tidak hanya pahala shalat saja yang dilipatgandakan ketika melakukannya di Kota Makah. Seluruh ibadah lainnya yang dilakukan di Kota Makah maka pahalanya akan dilipatgandakan.
الخَامِسَةُ والثلاَثُونَ: قَدْ سَبَقَ أَنَّ الصّلَوَاتِ يَتَضَاعَفُ الأَجْرُ فِيهَا فِي مَكَّةَ. وَكَذَا سَائِرُ أنْوَاعِ الطَّاعَاتِ أيْضَاً، وَمَمَّنْ قَالَ ذَلِكَ مُجاهدٌ وَأَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلِ. وَقَالَ الْحَسَنُ البَصْرِي: صَوْمُ يَوْم بِمَكَّةَ بِمَائَةِ ألف وَصَدَقةُ دِرْهَم بِمَائَةِ ألْفٍ. وَكُل حَسَنَة بِمَائَة أَلْفٍ فَيُسْتَحَب أَنْ يُكْثِر فِيها مِنَ الصَّلاَةِ وَالصَّوْمِ وَالصَّدَقَةِ وَالْقِرَاءةِ وَسَائِرِ أَنْوَاعِ الطَّاعَاتِ الَّتي تُمْكِنُهُ
Artinya, “Ketiga puluh lima: sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ibadah shalat di Kota Makkah dilipatgandakan pahalanya. Demikian juga dengan semua jenis ibadah. Di antara ulama yang berpendapat seperti ini ialah Mujahid dan Ahmad bin Hanbal. Imam Hasan Al-Basri berkata, ‘[Pahala] puasa sehari di Makkah dilipatgandakan 100.000 kali. Sedekah satu dirham dikalikan 100.000. Setiap kebaikan diganjar 100.000 kali.’ Oleh karena itu dianjurkan memperbanyak shalat, puasa, sedekah, tadarus Al-Qur’an, dan jenis kebaikan lain yang memungkinkan.” (An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajji wal Umrah, 212-213).
Demikianlah keutamaan melaksanakan ibadah shalat di kota suci Makah, Wallahu A’lam Bishowab.
