27.5 C
Jakarta

Ini Hal Yang Paling Ditakutkan Rasulullah

Artikel Trending

Asas-asas IslamSirah NabawiyahIni Hal Yang Paling Ditakutkan Rasulullah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Rasulullah adalah suri teladan umat manusia di dunia. Nabi Muhammad adalah teladan paripurna tidak hanya untuk umat Islam, melainkan untuk seluruh alam. Sebagai utusan dan kekasih tuhan, jelas tidak ada ketakutan dan kekhawatiran apapun dalam diri Rasulullah. Hati dan perasaan Rasulullah selalu diliputi ketenangan yang itu merupakan anugerah luar biasa dari Allah. Rasulullah tidak pernah merisaukan dirinya sendiri, yang selalu dirisaukan adalah keadaan umatnya. Dan hal yang paling ditakutkan Rasulullah kepada umatnya adalah perbuatan riya atau pamer.

Rasulullah amat takut dan khawatir terhadap perbuatan riya atau pamer yang dilakukan oleh umatnya. Riya sebagai hal yang paling ditakutkan Rasullulah ini tercatat jelas dalam kumpulan kitab hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Rasulullah bersabda

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ ، يَقُوْلُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُوْنَ فِيْ الدُّنْيَا ، فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزاَءً ؟

Artinya: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’. Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia “Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya’ kepada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka?. [HR. Ahmad]

Rasulullah juga mengatakan bahwa riya lebih ditakutkan daripada datangnya Dajjal yang menyesatkan. Rasulullah bersabda

Artinya: “Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad-Dajjal?” Dia berkata,“Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu ia menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya”. [HR. Ibnu Majah]

BACA JUGA  Ini 8 Pesan Penting Khutbah Ramadhan Rasulullah

Bahaya Perbuatan Riya

Terkait bahaya riya, Rasulullah bersabda

لَا يَقْبَلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَمَلًا فِيهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِن رِيَاءٍ.

Artinya: “Allah ‘Azza wa Jalla tidak menerima amal yang didalamnya terdapat seberat biji sawi dari riya’.”

Dengan mengetahui betapa bahaya perbuatan riya. Sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk menjaga perbuatan amal baiknya dengan selalu diniatkan kepada Allah. Menampakkan amal saleh itu ada kalanya baik dan ada kalanya buruk, semuanya itu bergantung dengan niatnya. Kalau semua itu niat karena Allah maka menjadi terpujilah semua amal saleh yang dilakukan.

Kita memang harus ekstra hati-hati terhadap perbuatan riya. Terlebih lagi di era teknologi yang semakin maju, era media sosial, di mana orang-orang dengan leluasanya dan dengan mudahnya untuk mengunggah segala sesuatunya. Ada yang mengunggah poto perjalanan, kuliner, tulisan, dan lain sebagainya. Semua itu bisa menjadi potensi ladang perbuatan riya apabila kita salah dalam menempatkan niat.

Sebagai penutup, berusahalah untuk selalu berbuat sesuatu karena Allah. Jika hendak berbuat sesuatu, akan tetapi rasa ingin menunjukkan eksistensi diri lebih menonjol dari pada keikhlasan maka tunggulah sebentar, tenangkanlah dirimu sebentar sambil berusaha meniatkan kembali untuk Allah. Karena jelas dalam Al-Quran, Allah tidak akan menerima amal yang ada penduaan niat didalamnya.

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Artinya: ”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan (menduakan niat ) dalam beribadah kepada Tuhannya terhadap seseorangpun. [QS. Al-Kahfi: 110]

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru