27.6 C
Jakarta

Indonesia dan UAE Tandatangani MoU Cegah Radikalisme Bersama

Artikel Trending

AkhbarNasionalIndonesia dan UAE Tandatangani MoU Cegah Radikalisme Bersama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani nota kesepahaman, MoU cegah radikalisme. Nota kesepahaman MoU cegah radikalisme itu diteken langsung Menteri Agama Indonesia, Fachrul Razi dan Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf UEA, Mohammed bin Matar al Kaabi.

” Alhamdulillah, saya beserta Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf UEA Mohammed bin Matar al Kaabi telah menandatangani MoU tentang urusan agama Islam,” ujar Fachrul dalam Keterangan tertulisnya, Senin, 13 Januari 2020.

Fachrul menjelaskan, kerja sama ini juga bertujuan untuk berbagi pengalaman mengenai moderasi beragama. Sehingga, aksi radikalisme dapat terhindar apabila di suatu negara masyarakatnya dapat saling menghargai satu sama lain.

” Salah satu poin penting sinergi ini adalah promosi moderasi beragama dan bahaya ekstrimisme,” ucap dia.

Agar Masjid Bisa Dipahami

Sekjen Kementerian Agama (Kemenag), M. Nur Kholis mengatakan, kerja sama lainnya yakni mengenai pengembangan kemampuan imam, khatib dan mufti serta pertukaran keahlian di bidang penghafal, pembaca, penerjemahan Al-Qur’an dan hadis.

Selain itu, ada beberapa keahlian yang bisa dibagi. Misalnya, pengalaman di bidang percetakan, publikasi dan terjemahan Al-Qur’an. Kemudian, pertukaran keahlian dalam pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan masjid. Tujuannya, agar masjid bisa dipahami sebagai tempat ibadah dan bimbingan keagamaan yang moderat.

BACA JUGA  Lima Narapidana Terorisme Kelas IIA Salemba Ikrar Setia NKRI

” Terakhir, pertukaran delegasi dan peserta di semua tingkatan dan partisipasi pada forum, konferensi, dan musabaqah Al-Qur’an,” ujar Nur Kholis.

Indonesia dan UEA Tandatangi MoU Cegah Radikalisme

Menteri Agama Fachrul Razi memastikan Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) dan Indonesia akan membangun sebuah Masjid di Surakarta, Jawa Tengah. Fachrul mengatakan, pembangunan masjid di Solo ini merupakan salah satu bentuk komitmen kedua negara dalam rangka kerjasama pengarusutamaan moderasi beragama di kedua negara.

“ Masjid yang akan dibangun di Solo nantinya harus dapat menjadi Pusat Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Indonesia. Masjid ini harus dapat dikelola secara profesional yang terintegrasi dengan Islamic Center,” kata Fachrul, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Desember 2019.

Fachrul mengatakan, nantinya imam masjid akan didatangkan dari UEA. Sebagai gantinya, pemerintah akan mengirimkan imam masjid kita ke UAE. ” Intinya masjid ini harus dapat menjadi simbol toleransi dan harmoni,” ucap dia.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru