34.3 C
Jakarta

Ikatan Cendekiawan Arab Saudi Sebut Ikhwanul Muslimin Sebagai Teroris

Artikel Trending

AkhbarInternasionalIkatan Cendekiawan Arab Saudi Sebut Ikhwanul Muslimin Sebagai Teroris
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jeddah – Ikatan Cendekiawan Arab Saudi menyatakan gerakan dan organisasi Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Hal ini dilontarkan menyusul keputusan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi yang lebih dulu menyatakan hal serupa pada Maret 2014 silam.

“Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris yang tidak mewakili pendekatan Islam,” ujar Ikatan cendekiawan Arab Saudi dalam pernyataan dilansir Middle East Monitor, Kamis (12/11).

Mereka juga menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah organisasi sesat yang tidak menaati penguasa yang sah, memicu perselisihan, menyembunyikan perbuatan kotor di bawah kedok agama, dan mempraktikkan kekerasan dan terorisme.

“Ikhwanul Muslimin tidak menunjukkan ketertarikan untuk mengikuti ajaran Islam atau Sunnah dan hadits, tetapi lebih bertujuan untuk mencapai kekuasaan,” lanjut Ikatan Cendikiawan Saudi.

Menanggapi tuduhan itu, Ikhwanul Muslimin pun memberikan pernyataan. melalui juru bicaranya, Talaat Fahmy. “Ikhwanul Muslimin jauh dari tindak kekerasan, terorisme dan penyebaran perpecahan di antara komponen bangsa,” kata Fahmy.

Fahmy menambahkan bahwa kelompoknya sejak berdiri merupakan kelompok advokasi reformis yang mengajak untuk menaati Allah S.W.T., melalui berbagi nasihat yang bijak dan saleh tanpa berlebihan atau kelalaian.

Dia juga menyebutkan kelompoknya jauh dari tindakan kekerasan dan terorisme. Oleh karena itu, tuduhan yang disampaikan kelompok cendekiawan Arab Saudi menurutnya tidak tepat. “Kelompok yang sama sekali jauh dari tindak kekerasan dan terorisme, (malah) selalu menjadi korban kekerasan dan teror kediktatoran,” tuturnya.

BACA JUGA  Hizbullah Siap Perang Terbuka dengan Israel

Fahmy kemudian mengimbau semua orang untuk bekerja mempersatukan bangsa, menyebarkan ajaran Islam, membela Sunnah Nabi, dan menghadapi bahaya dan konspirasi terhadap umat Islam. Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi Islam tertua dan terbesar di Mesir, didirikan oleh Hassan al-Banna pada 1928.

Gerakan ini awalnya dimaksudkan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, lalu tumbuh menjadi gerakan politik dan sosial setelah pengikutnya semakin banyak.

Di Mesir, gerakan kelompok ini berjuang melawan penjajah Inggris dan memberantas semua pengaruh dari Barat. Mereka mampu menyebar ke seluruh dunia lewat aktivitas politik yang dipadukan dengan kegiatan amal.

Pada 2012, kelompok ini mencuri perhatian dunia karena berhasil menjatuhkan Presiden Mesir saat itu, Husni Mubarak. Mereka pun kemudian menjadi partai politik dan memenangkan pemilihan umum di Mesir, dengan mendukung mendiang Muhamad Mursi sebagai presiden.

Beberapa negara telah mengkategorikan kelompok ini sebagai teroris, contohnya Amerika Serikat. Kelompok Ikhwanul Muslimin kini didukung oleh Qatar dan Turki.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru