25.7 C
Jakarta

Ibadah Sunah Yang Pahalannya Lebih Besar Dari Ibadah Wajib

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahIbadah Sunah Yang Pahalannya Lebih Besar Dari Ibadah Wajib
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Selama ini kita mengetahui bahwa pahala ibadah wajib pasti lebih utama dan lebih besar daripada pahala ibadah wajib. Namun demikian ada beberapa ibadah sunah yang pahalanya justru lebih besar dari pada ibadah wajib. Ibadah sunah yang pahalanya lebih besar daripada ibadah wajib tersebut adalah memulai dulu mengucap salam.

Sebagaiamana yang kita tahu bahwa memulai mengucapkan salam adalah ibadah sunah sedangkan menjawab salam tersebut adalah suatu kewajiban. Namun demikian pahala orang yang memulai salam lebih besar daripada yang menjawab.

Harus dipahami juga bahwa memulai dan menjawab salam termasuk cabang dari keimanan yang disebutkan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad Bersabda

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman.

Imam Nawawi dalam kitabnya yang berjudul “Qomigh Tuhyan” menyatakan bahwa cabang iman berdasarkan hadist tersebut adalah ada 77 cabang. Dan memulai dan menjawab salam termasuk satu dari 77 cabang keimanan tersebut.

Balasan Untuk Penyebar Salam

Oleh karena yang demikian maka kita sebagai umat Islam untuk bisa saling memulai dan menjawab salam dengan sesama umat Islam. Karena ini juga merupakan salah satu perkara yang akan mengantarkan kita kedalam surga. Nabi Muhammad bersabda

BACA JUGA  Memaksimalkan Ibadah di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

Artinya: “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim).

Tergambar jelas dalam hadist ini bahwa kalian tidak akan pernah masuk surga kecuali dengan keimanan. Nah tanda dari keimanan itu saling mencintai dan bukti kalian saling mencintai itu dengan menyebarkan salam.

Dalam hadis ini, Sabda Nabi yang berbunyi “sebarkanlah salam di antara kalian” mempunyai dua implikasi. Pertama yaitu perintah untuk menyebarkan salam ketika bertemu dengan sesama muslim dengan ucapan “Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”. Yang memulai ini terhitung ibadah sunah, sedangkan yang mendengar ucapan ini wajib hukumnya untuk menjawabnya.

Sedangkan implikasi yang kedua yaitu perintah untuk menyebarkan salam dalam artian menyebarkan kedamaian. Itu artinya wajib bagi umat Islam di seluruh dunia untuk menyebarkan kedamaian kepada seluruh alam. dan menyebarkan kedamaian ini merupakan penjabaran visi agama Islam yang yang dibawa Nabi Muhammad yaitu islam Rahmatan lilalamin.

Menyebarkan kedamaian adalah ibadah yang sangat penting ditengah memanasnya kondisi sosial dan politik di dunia yang memicu peperangan. Karena sesuai tabiat manusia yang suka kedamaian maka menyebarkan kedamaian ini terhitung ibadah sunah yang pahalanya lebih besar dari pada yang menikmati kedamaian itu.

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru