25.9 C
Jakarta

Hukum Menggabungkan Niat Qurban sekaligus Aqiqah

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamHukum Menggabungkan Niat Qurban sekaligus Aqiqah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dalam kasus berqurban yang diniati sekaligus aqiqah ulama berbeda pendapat. Menurut Imam Romli boleh dan mendapat pahala keduanya. Akan tetapi, menurut Imam Ibnu Hajar tidak boleh (tidak dapat pahala keduanya).

Alasan Imam Ibnu Hajar mengatakan menggabungkan niat qurban dengan aqiqah tidak sah adalah karena aqiqah dan qurban punya maksud dan tujuan yang berbeda. Qurban mrmpunyai tujuan penjamuan secara umum, sementara aqiqah lebih khusus dalam tujuannya. Sehingga keduanya adalah perkara yang berbeda maka tidak bisa dan tidak cukup penggabungan niat keduanya dalam satu hewan qurban.

Catatan tambahan

Ketika terjadi khilafiyah antara Imam Ibnu Hajar dan Imam Romli maka pendapat yang diunggulkan adalah pendapat Imam Ibnu Hajar.

BACA JUGA  Bagaimana Hukum Fidyah Puasa Bagi Orang Hamil

Refrensi: Busyrol Karim Juz 1 hal. 704 Maktabah Syamilah

ولو نوى بها العقيقة والضحية .. حصلا عند (م ر) ولم تحصل واحدة منهما عند (حج)، قال: لأن كلاً منهما مقصودة، والقصد بالضحية الضيافة العامة، وبالعقيقة الخاصة، ولاختلافهما في أمور كما يأتي.

وإنما صح الغسل بنية الجنابة وسنة نحو الجمعة؛ لبناء الطهارة على التداخل.

______

مسئلة) لو نوي العقيقة والضحية لم تحصل غير واحد عند حج ويحصل الكل عند م ر اهـ

(Masalah) Apabila seseorang meniati aqiqah dan qurban sekaligus, maka tidak hasil kecuali satu (niat) menurut Imam Ibnu Hajar dan bisa hasil keseluruhannya menurut Imam Muhammad Ramli. (Itsmid al-‘Ain Hal 77).

Wallahu a’lam

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru