27.6 C
Jakarta

Houthi Serang Bandara Arab Saudi

Artikel Trending

AkhbarInternasionalHouthi Serang Bandara Arab Saudi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Riyadh – Kelompok pemberontak Houthi Yaman menyerang Bandara Arab Saudi, dengan drone-drone bersenjata. Serangan itu menyebabkan sebuah pesawat penumpang terkena tembakan.

Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi telah mengonfirmasi serangan yang berlangsung hari Rabu tersebut. “Sebuah serangan teroris pengecut oleh milisi Houthi di Bandara Internasional Abha… Sebuah pesawat sipil di lapangan bandara terkena tembakan yang berhasil dikendalikan,” bunyi siaran televisi pemerintah Arab Saudi; Al-Ekhbariya, mengutip Koalisi Arab.

Kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Juru bicara militer Houthi, Yehia Sareai, seperti dikutip Al Jazeera, mengatakan pemberontak menggunakan empat drone bermuatan bom untuk menargetkan bandara di Arab Saudi selatan tersebut.

“Penargetan ini sebagai tanggapan atas pemboman udara yang terus berlanjut dan pengepungan brutal di negara kami,” kata Sareai, yang mencatat bahwa Houthi menganggap bandara itu sebagai sasaran militer dan bukan sipil.

Juru bicara Koalisi Arab, Kolonel Turki al-Maliki, mengatakan pasukan koalisi mencegat dua drone bermuatan bom yang diluncurkan oleh Houthi menuju kerajaan. Dia mengecam serangan itu sebagai upaya sistematis dan disengaja untuk menargetkan warga sipil di wilayah selatan negara tersebut.

Konflik di Yaman dimulai pada 2014 ketika Houthi merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kotanya, Sanaa.

Perang meningkat pada Maret 2015, ketika koalisi pimpinan Arab Saudi turun tangan dalam upaya memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Kedua pihak dalam konflik Yaman sejak itu dituduh melakukan kejahatan perang selama pertempuran yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

BACA JUGA  FATF Hapus UEA dari Daftar Pengawasan Dugaan Pencucian Uang

Dalam beberapa tahun terakhir, Houthi telah berulang kali menggunakan rudal balistik dan drone untuk menargetkan bandara internasional, bersama dengan instalasi militer dan infrastruktur minyak penting, di Arab Saudi. Serangan-serangan itu, yang sering difokuskan di kota-kota selatan Abha dan Jizan, telah melukai puluhan orang dan menewaskan sedikitnya satu orang.

Pada November 2017, serangan Houthi bahkan menjangkau bandara internasional di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, yang terletak jauh di dalam kerajaan dan sekitar 1.000 km (620 mil) di utara perbatasan dengan Yaman. Tidak ada yang terluka dalam serangan itu, yang menandai yang pertama saat rudal Houthi datang begitu dekat dengan pusat padat penduduk.

Para pejabat Saudi kemudian menyalahkan Iran karena memberikan rudal itu kepada Houthi yang digunakan dalam serangan itu dan serangan lain ke kerajaan tersebut di tengah perang yang berlangsung bertahun-tahun melawan para pemberontak. Teheran telah lama membantah memberikan senjata kepada Houthi, meskipun bukti dan laporan ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan senjata yang terhubung kembali ke Iran.

Serangan hari Rabu terjadi kurang dari seminggu setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan telah secara resmi memberi tahu Kongres tentang niatnya untuk mencabut penetapan “teroris” terhadap pemberontak tersebut. Penetapan status itu diumumkan pada akhir pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru