28 C
Jakarta

Gus Nadir Koreksi Total Din Syamsudin Soal Khilafah

Artikel Trending

AkhbarNasionalGus Nadir Koreksi Total Din Syamsudin Soal Khilafah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), M Din Syamsuddin mengingatkan kepada pendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk menghindari penyebutan istilah khilafah dalam kampanye Pilpres 2019, karena menurutnya merupakan bentuk politisasi agama yang bersifat pejoratif.

Din dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu dini hari (30/2/2019), menyebutkan bahwa imbauan itu sesuai Taushiyah Dewan Pertimbangan MUI sebagai hasil Rapat Pleno Ke-37 pada 28 Maret 2019 kemarin.

Menurut Din, walaupun di Indonesia khilafah sebagai lembaga politik tidak diterima luas, namun khilafah yang disebut dalam Al Quran adalah ajaran Islam yang mulia.

Keterangan tertulis tersebut tersebar di media sosial, salah satunya disebarkan oleh politisi Muhammadiyah ‘Mustofa rasa lemon’.

BACA JUGA  Cendekiawan Muda Muhammadiyah Sebut Kelompok Ekstremis Incar Anak Muda

Menanggapi kengawuran tersebut, Rais PCINU Australia Gus Nadirsyah Hosen mengoreksi di akun twitternya ” Pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini keliru krn tidak bisa membedakan antara sistem khilafah dg khalifah. Point kedua amat fatal kelirunya: tidak ada satupun ayat Qur’an yg menggunakan istilah Khilafah. Yg ada itu soal Khalifah. MUI gagal paham bedakan keduanya. Parah!”

Miris memang, sekelas Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia tidak bisa membedakan antara Khilafah dan Khalifah, tak jauh beda dengan Haikal Hassan yang tidak bisa membedakan antara Kafir dan Kuffar.

 

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru