27.4 C
Jakarta

Glenn Fredly, Sholawat, dan Toleransi

Artikel Trending

KhazanahOpiniGlenn Fredly, Sholawat, dan Toleransi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Glenn Fredly

Sholaatullaah salaamullaah, ‘alaa thooha rosuulillaah, sholaatullaah salaamullaah, ‘alaa yaasin habiibillaah… Syair tersebut adalah potongan Sholawat Badar. Baru-baru ini, vidio singkat lantunan Sholawat Badar beredar di media sosial.

Adalah Glenn Fredly, seorang musisi ternama Indonesia yang melantunkannya. Vidio pendek yang berdurasi tak lebih dari satu menit itu viral di berbagai platform media sosial.

Sekilas tidak ada yang menarik jika melihat vidio tersebut. Tidak ada bedanya dengan lantunan sholawat yang dinyanyikan dalam banyak versi dan penyanyi. Namun ternyata ada hal yang menarik dan bermakna sangat mendalam tentang vidio itu dan kesosokan Glenn Fredly sendiri.

Seperti yang diketahui, kini Glenn telah berpulang ke ‘pangkuan’ Tuhan Yang Maha Esa. Ia meninggalkan banyak karya dan dedikasi untuk bangsa dan kemanusiaan. Meskipun latar belakang religius Glenn bukan seorang Muslim, namun kehidupannya tak pernah diisi dengan membeda-bedakan antara yang Islam dan non-Islam.

Kesediaannya bersholawat menjadikan kita sebagai umat Islam merasa bahagia sekaligus terpukul. Perasaan bahagia muncul karena melihat musisi besar bersedia melantunkan sholawat, sekali pun itu bukan anjuran agamanya.

Namun di sisi lain, juga merasa sedih karena banyak kalangan di antara umat Islam sendiri justru mengolok-olok sholawat sebagai amalan bid’ah dan sesat. Sedangkan Glenn saja yang non-Islam malah menyanyikannya.

Perintah bersholawat telah disampaikan oleh Allah SWT dalam Surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.”

Sholawat adalah cara umat Islam untuk mendo’akan seluruh kebaikan dan kemuliaan Rasulullah. Namun bukan berarti Rasulullah bergantung pada doa umat manusia, karena Rasulullah sendiri telah didaulat menjadi makhluk yang paling sempurna di muka bumi serta jaminan surga baginya oleh Allah SWT.

Bagi kita umat Islam, bersholawat merupakan wujud lahiriah kecintaannya kepada Rasul, pun sebagai ikhtiar agar kelak mendapat syafaat darinya.

BACA JUGA  Radikal-Terorisme Sasar Medsos, Akankah Kita Diam Saja?

Sholawat Keteladanan Glenn

Ketika Glenn yang beragama Kristen bersholawat, ini sungguh meneguhkan kembali bahwa toleransi harus senatiasa dirawat. Teladan dari seorang public figure akan senantiasa membekas di hati penggemarnya.

Sedangkan penggemar Glenn Fredly adalah mayoritas masyarakat Indonesia, dari yang muda hingga yang dewasa. Artinya, jika kita jeli mendalami, maka semangat toleransi yang disampaikan oleh Glenn telah terdengar kepada jutaan orang.

Ternyata tidak hanya sebait sholawat yang dilantunkan Glenn Fredly semasa ia hidup. Sebagai musisi, kabarnya ia juga pernah membuat album Islami dengan tajuk “Hidayah”. Karya itu diciptakan untuk pendengar setianya yang beragama Islam. Dari fakta itu, kita mendapatkan nilai edukasi bahwa agama tidak memandang musik sebagai penghambat dalam menebarkan cinta dan kasih sayang antarmanusia.

Oleh sebab itu, narasi usang terhadap keharaman musik menjadi tidak lagi relevan. Melihat fakta bahwa justru dengan musiklah, pesan-pesan perdamaian sampai kepada masyarakat luas, dan itulah yang sudah dilakukan oleh Glenn Fredly.

Kepergian Glenn sontak membuat banyak kalangan terkejut. Karena tidak banyak yang tahu soal sakit yang tengah dideritanya. Kenangan Glenn bersama para tokoh dan kelompok masyarakat mencuat kembali seiring kepergiannya. Kekaguman Glenn kepada Alm. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terkabar di banyak media. Maka tak heran jika sikapnya tak pernah jauh dari rasa kemanusiaan.

Glenn Fredly sungguh telah mengajarkan kita, bahwa persaudaraan dan toleransi itu penting. Seringkali yang masih diberi kesempatan hidup justru gemar bertikai dan bermusuhan. Tokoh-tokoh atau public figure saling mencaci satu sama lain.

Padahal mereka justru yang harus merepresentasikan perdamaian agar dapat ditiru oleh masyarakat. Ketika mereka yang hidup sudah tak lagi bisa dijadikan teladan, maka mereka yang sudah matilah yang pantas dihidupkan spirit kemuliaannya.

Terakhir, selamat jalan Glenn Fredly. Seluruh pesan baikmu telah menjadi momentum berharga bagi kehidupan masyarakat, agar tercipta perdamaian, toleransi, dan kemajuan bangsa. Semoga engkau tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.

Indarka Putra
Indarka Putra
Alumni Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Ketua Umum Generasi Baru Indonesia (GenBI) Jawa Tengah periode 2020-2022, bermukim di Telatah Kartasura.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru