26.7 C
Jakarta
Array

Gerakan Transnasional Membahayakan Negara

Artikel Trending

Gerakan Transnasional Membahayakan Negara
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Medan. Seminar membahas Radikalisme dan Tantangan Ideologi Transnasional digelar di Universitas Sumatera Utara. Seminar ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa.

Para pemateri yang hadir memberikan paparan dalam seminar adalah penulis buku ‘Kontroversi Dalil-Dalil Khilafah’, Muhammad Sofi Mubarok, Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP USU, Warjio, dan Guru Besar Fakultas Hukum USU, Suhaidi.

Dalam seminar tersebut, para pemateri membedah dan membahas ideologi gerakan transnasional yang dianggap membahayakan negara. Seminar diselenggarakan Pustaka Harakatuna Jakarta dengan Forum Mahasiswa Peduli Bangsa.

Pemateri, Muhammad Sofi Mubarok mengatakan, gerakan transnasional begitu membahayakan negara, khususnya dalam ideologi. Dirinya menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk membedah gerakan Islam Transnasional.

“Bayangkan kita punya Pancasila, kita punya UUD 1945 dalam kondisi terancam karena ada beberapa ideologi Islam Transnasional yang mencoba untuk mengganti ideologi itu,” kata Sofi, Kamis (26/10).

Sofi menuturkan, Islam saat ini sudah sangat relevan dengan konsep bangsa Indonesia. Apalagi Islam Nusantara, yang dianggap bisa selaras dengan zaman dan menerima Indonesia sebagai NKRI.

Tidak hanya itu, Sofi juga menyinggung soal pembubaran HTI sebagai organisasi yang dianggap tidak sejalan dengan Pancasila. Ditambah lagi, Undang-Undang Ormas yang disahkan oleh DPR.

“Pasca Perppu Ormas yang diundangkan dan disetujui DPR, kita ingin tahu seperti apa gerakan HTI berikutnya. Jadi, agar jangan sampai kemudian, HTI semakin berkembang, meskipun secara organisasi sudah dilarang,” sebutnya.

“Tapi, secara pemikiran terus berlanjut. Jadi, kita ini khawatir jangan sampai, organisasi HTI ini atau eks-eks HTI ini kemudian masuk dalam gerakan gerakan radikalisme lainnya, seperti ISIS,” tambahnya.

Sofi berharap, dialektika antara agama dengan negara bisa sejalan. Karena agama adalah sesuatu yang konstan. “Agama harus mengikuti perkembangan zaman. Jangan sampai ideologi Islam justru merongrong NKRI,” ungkap Sofi.

Sofi juga berharap, nantinya seminar-seminar soal ideologi transnasional akan terus dilakukan. Dimana, dirinya ingin memberikan pemahaman Islam secara holistik dan komprehensif.

“Ke depannya kita fokuskan kepada kampus yang banyak simpatisan HTI-nya. Kita berikan pemahaman Islam yang holistik dan komprehensif,” pungkasnya.

(jw/rzp)

Analisadaily.com

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru