31.7 C
Jakarta
Array

Gerakan Guru Sekolah Tangkal Radikalisme di Sulawesi Selatan

Artikel Trending

Gerakan Guru Sekolah Tangkal Radikalisme di Sulawesi Selatan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Sulawesi Selatan – Dalam rangka mencegah gerakan radikalisme di Sulawesi Selatan, guru madrasah harus turun tangan. Gerakan pencegahan radikalisme dan terorisme, dengan melibatkan para guru agama dari Paud, TK, SD, SMP hingga SMA ini difasilitasi oleh BNPT.

Pada kesempatan kali ini BNPT bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan. Adapun tema yang diusung adalah “Harmoni dari Sekolah”. Yakni mengintegrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan.

“Ini langkah dalam membangun sinergitas dengan masyarakat, khususnya guru-guru agama dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme di Sulawesi Selatan,” kata Ketua FKPTSulawesi Selatan Prof Dr Arfin Hamid, saat memberi sambuatan.

Arfin menjelaskan, kerja-kerja untuk menghalau radikalisme dan terorisme sudah berjalan selama 7 tahun setelah FKPT Sulawesi Selatan pada 2013. Kegiatan ini adalah yang ketiga FKPT dari lima kegiatan yang telah direncanakan.

Direktur Pencegahan BNPT Hamli, dalam sambutan yang dibacakan olek Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT Kol Czi Rahmad Suhendre menyampaikan bahwa kelompok pelaku terorisme tinggal dan berbaur di tengah-tengah masyarakat.

“Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan dini agar pahamnya tidak sampai memapar masyarakat yang lain. Untuk itu, membutuhkan sinergi pemerintah dan masyarakat khususnya guru dan kepala sekolah. Harapannya peserta didik agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme,” tegas direktur BNPT.

Sealain itu, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Hamidin yang juga hadir menjadi narasumber. Pihaknya menyampaikan pola penyebaran paham radikalisme dan terorisme di tengah masayarakat.

Menurut Hamidin, pertalian darah antar pelaku terror, patron ketokohan, dendam terhadap pihak pemerintah diharapkan bisa menjadi cara baik mengatasi radikalisme. Selain itu sosial media bisa menjadi pola penyebaran dan perekrutan anggota baru kelompok teroris, bisa dibatasi oleh tenaga pendidik.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru