Harakatuna.com. Bandar Lampung – Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) menggelar rapat koordinasi, Selasa, 23 Februari 2020. Agenda itu bertujuan untuk merumuskan kurikulum program penangkalan radikalisme di universitas.
Ketua Forum Rektor Prof Karomani mengatakan, karakter perlu untuk menguatkan sebuah bangsa. Menurutnya, bangsa maju bukan hanya karena memiliki sumber daya alam yang melimpah dan terkelola dengan baik. Namun juga bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki karakter yang kuat.
Ia menyampaikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dan mendapat dukungan dari Wakil Presiden Maruf Amin. Penguatan karakter bangsa ini dapat terselenggara melalui rumusan kurikulum yang efektif bagi para dosen. Salah satu rumusan kurikulum itu berkaitan dengan pola pencegahan paham radikal di dunia kampus.
Rektor Unila yang sekaligus ketua Forum Rektor itu menjelaskan, kurikulum nantinya akan dapat terakses dalam bentuk digital. Kurikulum itu nantinya akan menjadi rujukan bagi para dosen.
“Seperti mata kuliah pendidikan agama, banyak pengajarnya itu tidak memiliki latarbelakang pengetahuan agama,” ungkapnya.
FRPKB nantinya akan melakukan pemetaan potensi penyebaran radikalisme di kampus. Hal itu kemudian akan menjadi rujukan dalam menyusun kurikulum.
Hal itu diharapkan mampu memberikan iklim sosial yang baik di masyarakat. Sehingga, masyarakat Indonesia tidak mudah tersulut konflik.
“Kami ingin menjadi bangsa ini menjadi contoh bagi bangsa lain hingga konflik yang terjadi di Timur Tengah tidak ada lagi ke depannya. Ini adalah amanat konstitusi, kami ingin menciptakan perdamaian dunia,” pungkasnya.