28.2 C
Jakarta

Bersama Kaum Muda dan Tokoh Agama, FKPT Kalsel Tangkal Penyebaran Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahBersama Kaum Muda dan Tokoh Agama, FKPT Kalsel Tangkal Penyebaran Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kalsel – Tak mau lagi kecolongan seperti saat terjadinya kasus penyerangan di Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Kalsel gencarkan pendekatan kepada para tokoh agama untuk tangkal penyebaran radikalisme.

Diketahui, insiden penyerangan ke Polsek Daha Selatan itu terjadi saat Juni 2020 dan diduga terkait paham radikalisme, Menurut Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Teroris (FKPT) Provinsi Kalsel, Aliansyah Mahadi, pihaknya sudah melakukan safari ke beberapa daerah termasuk Kabupaten HSS menemui para tokoh agama setempat.

Salah satunya, yaitu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSS, KH Muhammad Riduan Basri atau yang akrab dikenal Guru Kapuh. Dari pertemuan dan komunikasi dengan Guru Kapuh, Aliansyah menyatakan, pihaknya menemukan kesepahaman.

“Kami minggu kemarin menemui Guru Kapuh dan Alhamdulillah beliau sama pandangannya dengan FKPT,” kata Aliansyah kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (26/7/2020).

Tokoh Agama dan Kaum Muda Tangkal Penyebaran Radikalisme

Menurutnya pihaknya meminta para tokoh agama untuk tangkal penyebaran radikalisme serta meluruskan pemahaman agama yang benar khususnya seputar radikalisme. Diantaranya paham radikalisme yang menilai bahwa darah Pemerintah sebagai pimpinan dan para penegak hukum yang dinilai salah adalah halal dan sebagai jihad.

BACA JUGA  BNPT Lakukan Pra Audit Standar Minimum Pengamanan di Kantor KPU dan Bawaslu Provinsi Jabar

Guru Kapuh mun kata Aliansyah pun sudah menyelipkan materi terkait pencegahan penyebaran radikalisme pada materi-materi pengajian dan ceramahnya. “Beliau sudah memasukkan juga materi tentang pencegahan masuknya paham radikal dan sudah disampaikan disisipkan saat pengajian setelah kejadian itu (penyerangan Polsek Daha Selatan),” kata Aliansyah.

Selain itu untuk terus mencegah penyebaran radikalisme, pihaknya juga sudah bersilaturahmi dan mengomunikasikan hal serupa kepada Tokoh Agama di Kabupaten HSU, Kalsel, KH Asmuni atau yang dikenal sebagau Guru Danau. Sementara kata Aliansyah, pihaknya memang fokus melakukan pendekatan serta komunikasi dengan para tokoh agama dan belum menyentuh langsung sosialisasi kepada para santri-santri pondok pesantren.

Pasalnya saat ini mayoritas pondok pesantren pun belum melaksanakan kegiatan normal di tengah kondisi pandemi Covid-19. “Ini merupakan tindaklanjut arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BPNPT) kepada kami setelah kejadian di Polsek Daha Selatan. Nanti saat aktivitas new normal dilakukan kami juga akan sosialisasikan langsung ke para santri,” terang Aliansyah.

Para kalangan muda kata Aliansyah memang menjadi salah satu segmen masyarakat yang akan menjadi fokus pendekatan FKPT Kalsel. Pasalnya Ia menilai dari sederet fakta yang ada diketahui dari 100 aksi radikalisme yang terjadi 80 diantaranya dilakukan oleh kaum muda.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru