30.1 C
Jakarta

Etika Bertamu dan Menerima Tamu Sesuai Tuntunan Rasulullah

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakEtika Bertamu dan Menerima Tamu Sesuai Tuntunan Rasulullah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, bertamu atau menerima tamu adalah hal yang wajar dan lumrah terjadi. Namun demikian dalam Islam, agama yang mengajarkan semua hal dalam kehidupan juga memperhatikan etika atau tata cara bertamu. Berikut etika bertamu dan menerima tamu sesuai tuntunan Rasulullah.

Rasulullah dalam sebuah hadisnya bersabda

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم  ضيفه جائزته يوم وليلة والضيافة ثلاثة أيام فما بعد ذلك فهو صدقة ولا يحل له أن يثوي عنده حتى يحرجه

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamu dengan menjamunya sehari semalam. Jamuan hak tamu hanya berjangka tiga hari. Lebih dari itu, jamuan bersifat sedekah. Tidak boleh bagi tamu untuk menginap di tempat tuan rumah sehingga menyusahkannya.”

Dari hadis ini tentunya bisa diambil etika bertamu sesuai tuntunan Rasulullah.

Pertama, tamu yang datang harus dihormati dengan memberikan jamuan sesuai dengan kadar kemampuannya. Dan bagi tamu yang datang makanlah apa yang dihidangkan dan jangan pernah mencela makanan yang dihidangkan.

BACA JUGA  Ini Ajaran Rasulullah Ketika Mencintai Sesuatu

Kedua, penerima tamu dalam memberikan penghormatan berupa jamuan makanan maksimal tiga hari. Dan ini juga menunjukkan bahwa etika bertamu paling maksimal adalah tiga hari dan apabila bertamu lebih dari tiga hari sangat tidak dianjurkan.

Ketiga, apabila hendak menginap di rumah penerima tamu, maka alangkah lebih baiknya bagi tamu untuk memperhatikan kondisi dan situasi, sekitarnya bisa menyusahkan penerima tamu maka janganlah menginap.

Etika Bertamu Dan Luasnya Rezeki

Dengan memperhatikan etika bertamu atau menerima tamu ini semoga kita bisa digolongkan sebagai orang yang beriman sesuai apa yang disabdakan Nabi Muhammad yang artinya barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamu.

Dan semoga dengan melaksanakan etika bertamu dan menerima tamu ini, kita semua akan diluaskan rezekinya dan diampuni dosa-dosanya sesuai apa yang disabdakan Rasulullah

إِذَا دَخَلَ الضَّيْفُ عَلَى الْقَوْمِ دَخَلَ بِرِزْقِهِ وَإِذَاخَرَجَ خَرَجَ بِمَغْفِرَةِ ذُنُوْبِهِمْ

Artinya: “Ketika tamu datang pada suatu kaum, maka ia datang dengan membawa rezekinya. Ketika ia keluar dari kaum, maka ia keluar dengan membawa pengampunan dosa bagi mereka,” (HR. Ad-Dailami).

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru