Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Kudus – Akademi dari Polines yang juga reviewer nasional bidang pengabdian, Dr. Suparni Setyowati Rahayu M.Si memotivasi para dosen yang mengikuti workshop penulisan dan klinik proposal pengabdian kepada masyarakat (eksternal), yang diselenggarakan Bagian Pengabdian Masyarakat pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muria Kudus (UMK), Selasa (22/5/2018).
Ada sebanyak 58 dosen yang mengikuti workshop penulisan dan klinik peproposal pengabdian yang diselenggarakan di Lantai IV Ruang Seminar Gedung Rektorat UMK itu. Tidak hanya dari UMK. Beberapa peserta juga datang dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) UNISNU Jepara dan STIE AKA Semarang.
Dalam workshop dan klinik penulisan proposal pengabdian masyarakat yang dibuka Wakil Rektor I UMK, Dr. Murtono M.Pd., Dr. Suparni Setyowati Rahayu menyampaikan adanya hubungan yang erat antara perguruan tinggi dengan pemberdayaan masyarakat. ”Hulirisasi hasil riset perguruan tinggi, akan berdampak terhadap pembangunan di masyarakat,” katanya.
Untuk itu, menurutnya, perlu strategi percepatan pemberdayaan masyarakat, serta sinergitas antara akademisi dari perguruan tinggi dengan stakeholder terkait dalam pemberdayaan masyarakat. Untuk pengabdian, dia menyarankan tidak hanya di Kudus saja, tetapi bisa ke Jepara, Rembang, dan lainnya.
”Yang penting tidak lebih dari 200 kilometer jaraknya dari Kampus UMK,” ungkapnya dalam acara yang dipandu Kepala LPPM UMK, Dr. Mamik Indaryani MS.
Mengenai isu potensial yang bisa digarap untuk program riset (penelitian) dan pengabdian kepada masyarakat, katanya, antara lain meliputi pendidikan, kesehatan, lingkungan, konservasi, gender, perlindungan anak, pangan dan energi.
