31.3 C
Jakarta

Dosa Mencatut Nama Tuhan Untuk berdusta

Artikel Trending

Asas-asas IslamDosa Mencatut Nama Tuhan Untuk berdusta
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tuhan adalah nama untuk dzat yang maha kuasa. Karena tuhanlah yang menciptakan segala sesuatunya di dunia ini. Begitu sakralnya, nama tuhan selalu disebut dalam setiap keadaan. Dan begitu sakralnya nama tuhan, tuhan selalu dipanjatkan dalam doa dan harapan manusia. Mencatut nama tuhan adalah menodai kesakralan itu sendiri.

Rasanya tidaklah mungkin menyebut nama tuhan untuk sebuah kebohongan dan dusta. Karena kata tuhan yang begitu sakral dan suci selalu melekat kepada kebaikan dan tidak mungkin di lekatkan kepada sebuah dusta. Dan apabila nama tuhan dilekatkan pada sesuatu biasanya sesuatu itu sakral dan dan tidak mengandung kebohongan.

Sebagaimana contoh seseorang yang bersumpah atas nama tuhan, maka dapat dipastikan seseorang tersebut bersungguh-sungguh dalam sumpahnya. Dengan demikian sangatlah mustahil mencatut nama tuhan untuk sebuah dusta.

Perlu diketahui bahwa berdusta atas nama tuhan termasuk salah satu perbuatan yang amat zalim. Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk bagi orang yang zalim. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran, Surat Al-An’am, Ayat 144

فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا لِيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Artinya: “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa ilmu ? Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.

Jelas dengan mencatut nama tuhan, seseorang dapat dapat berdusta kepada khalayak ramai tanpa adanya penolakan atau rasa curiga dari yang dibohongi. Hal demikian karena seseorang selalu percaya bahwa ketika seseorang menyebut nama tuhan, pasti seseorang tersebut dalam kejujuran dan tidak mengkin berdusta.

Iblis Mencatut Nama Tuhan Untuk Menggoda Nabi Adam

Mencatut nama tuhanpun digunakan Iblis untuk mengelabuhi Nabi Adam dan Siti Hawa agar mau memakan buah kuldi. Nabi Adam adalah hamba yang sangat patuh terhadap tuhannya, sehingga ketika disebut nama tuhan hatinya bergetar. Dan Nabi Adam juga percaya bahwa seseorang tidak mungkin berdusta atas nama tuhan.

BACA JUGA  Bolehkah Ayah Tiri Menjadi Wali Nikah?

Akan tetap Iblis menggoda dan mengelabuhi Nabi Adam dengan mencatut nama tuhan untuk berdusta. Iblis berkata kepada Nabi Adam seraya bersumpah Demi Allah, Allah telah membolehkan kamu untuk memakan buah kuldi. Mendengar kata tuhan dan bersumpah atas nama tuhan akhirnya Nabi Adampun percaya dan mau memakan buah kuldi.

Walhasil jika ditarik kesimpulan mencatut nama tuhan adalah salah satu cara yang paling mudah untuk berdusta dan mengelabuhi seseorang. Padahal sebenarnya nama tuhan adalah nama yang suci dan tak pantas kepadanya dilekatkan kata dusta.

Mencatut Nama Tuhan Diharamkan Allah

Namun demikian di era disrupsi, karena kepentingan politik, banyak orang yang berani berdusta dengan mengadopsi nama tuhan. Padahal mencatut nama tuhan untuk sebuah dusta adalah sesuatu yang diharamkan Allah SWT.

Allah Berfirman dalam Surat Al-A’raf ayat 33

قُلۡ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ ٱلۡفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَ وَٱلۡإِثۡمَ وَٱلۡبَغۡيَ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَأَن تُشۡرِكُواْ بِٱللَّهِ مَا لَمۡ يُنَزِّلۡ بِهِۦ سُلۡطَٰنٗا وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ

Artinya: “Katakanlah (wahai Muhamad), sesungguhnya Rabbku telah mengharamkan perbuatan keji yang yang tampak ataupun tidak, (juga mengharamkan) dosa, berbuat zalim tanpa sebab yang haq, mensekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak pernah ada dalil dari Allah dan kalian berkata atas nama Allah sesuatu yang tidak kalian tahu ilmunya”.

Dengan demikian jangalah kita mencatut nama tuhan untuk dusta dan kepentingan sesaat. Karena berani berdusta atas nama tuhan akan mendapatkan siksa yang amat pedih.

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru