27.6 C
Jakarta

Dispensasi Hukuman Allah Terhadap Kesalahan Manusia

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahDispensasi Hukuman Allah Terhadap Kesalahan Manusia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dalam ajaran agama Islam manusia yang belum sampai pada tahab dewasa (Baligh) maka apa yang dilakukan tidak akan mendapatkan hukuman apabila melakukan kesalahan dan tidak pula mendapatkan pahala apabila melakukan kebaikana. Bagi orang yang belum baligh atau masih usia anak-anak apa yang dilakukannya adalah tahab pembelajaran.

Setelah orang mencapai tahap baligh, sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka oleh Allah SWT dianggap sebagai mukalaf. Mukalah adalah orang yang dibebani oleh Allah untuk melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Orang yang mukalaf ini akan dimintai pertanggungjawabanya disisi Allah atas segala perbuatannya. Apabila melakukan sebuah kebaikan maka akan dicatat sebagai kebaiknan dan mendapatkan pahala sebaikanya apabila melakukan hal yang dilarang Allah maka akan dicatat sebagai dosa.

Namun demikian ada penyebab orang yang telah mencapai baligh dan dikategorikan mukalaf tidak mendapatkan dosa ketika melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Ini termasuk bentuk dispensasi hukuman atau keringanan yang diberikan Allah kepada umatnya. Dispensasi hukuman ini juga menunjukan betapa besarnya kasih sayang Allah kepada umatnya.

Dispensasi hukuman Allah atas perbuatan melanggar yang dilakukan mukalaf diberikan kepada tiga orang yaitu orang yang melakukan kesalahan, orang yang lupa dan orang yang dipaksa. Hal ini seperti yang ditegaskan Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya yang berbunyi

BACA JUGA  Sunah Membaca Hamdalah Dalam 8 Keadaan, Apa Saja Itu?

إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ عَنْ أُمَّتِى الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah memberi dispensasi hukuman dari umatku ketika mereka dalam keadaan keliru, lupa dan dipaksa”

Dari Hadist ini sangat jelas bahwa orang yang melakukan perbuatan karena tiga hal tersebut mendapatkan keringan dari Allah sehingga tidak mendapatkan dosa. Sebagaimana contoh orang yang lupa. Ketika orang sedang berpuasa maka haram hukumnya untuk makan di siang hari, namun apabila ia lupa dan malah makan di siang hari, maka orang tersebut tidak berdosa dan puasanya tidak batal.

Dispensasi Hukuman Tanda Kasih Sayang Allah

Dispensasi hukuman yang diberikan Allah ini menunjukan bahwa Allah tidak pernah membebani manusia diluar atas kemampuannya. Misalkan soal lupa, manusia tidak akan pernah mampu melawan lupa oleh karenanya lupa menjadi salah satu dispense atau kemurahan hukaman Allah.

Allah juga sangat jelas menyebutkan hal ini dalam Al-Quran, Surat Al-Baqoroh Ayat 286.

لاَ يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

Oleh karena yang demikian kita sebagai Umat Nabi Muhammad sangat dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar memberikan dispensasi hukuman saat  melakukan kesalahan dan terlupa. berikut doanya

رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.”

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru