28.6 C
Jakarta

Diskusi PSQ tentang Palestina, Husein Ja’far Al Hadar: Butuh Kanalisasi untuk Satukan Solidaritas

Artikel Trending

KhazanahResonansiDiskusi PSQ tentang Palestina, Husein Ja’far Al Hadar: Butuh Kanalisasi untuk Satukan...
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Dalam diskusi publik yang diselenggarakan Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6) kemarin, influencer milenial Habib Husein Ja’far Al Hadar menyoroti peran seluruh masyarakat di era digital dalam membela Palestina. Bib Husein menekankan pentingnya mengarahkan solidaritas dan gerakan pembelaan Palestina melalui kanal yang terorganisir agar berdampak secara signifikan.

“Kita berada di dua era baru. Pertama, era digital, di mana orang-orang berbondong-bondong mengemukakan pendapat mereka secara bebas. Kedua, era populasi anak muda menjadi mayoritas penduduk Indonesia, yakni 60 persen atau disebut bonus demografi,” terangnya, membuka diskusi.

Menurutnya, media sosial yang didominasi oleh anak muda dapat menjadi sarana efektif untuk membela Palestina. Namun demikian, Bib Husein memberikan beberapa catatan penting terkait pengembangan isu Palestina-Israel tersebut.

Pertama, ia menekankan pentingnya mengembangkan isu Palestina dalam aspek yang tidak hanya emosional tetapi juga rasional. “Penting untuk mengembangkan isu ini dalam aspek yang tidak hanya emosional tetapi juga rasional,” katanya. Ia meyakini bahwa selama ini, solidaritas kita cenderung berdasarkan emosi belaka. Maka itu perlu diperbaiki, dan kita mesti membela Palestina secara rasional.

Kedua, ia menekankan perlunya kanalisasi ekspresi pembelaan. “Tidak hanya boikot, sebab banyak kanal lain yang belum terbuka untuk membela Palestina,” jelasnya.

Menurutnya, konversi akselerasi pembelaan pada Palestina harus diwujudkan dalam bentuk aplikasi dan gerakan yang konkret. Ia mencontohkan Covid-19 yang dikanalisasi menjadi aplikasi Peduli Lindungi, atau Pemilu 2024 yang dikanalisasi menjadi aplikasi Kawal Pemilu, Siwaslu, Sirekap, dan lainnya.

Bib Husein juga menyoroti urgensi partisipasi Gen Z dalam membela Palestina, ketika moderator Najeela Shihab menanyakan tentang solidaritas. “Banyak Gen Z yang ikut bela Palestina, tidak hanya Muslim tetapi non-Muslim. Maka perlu kanalisasi yang mengarah pada rasionalisasi sehingga pembelaan atas Palestina tidak dimanfaatkan oleh satu kelompok tertentu,” ujarnya.

Ia memperingatkan bahwa pola gerakan emosional yang sporadis dapat mengancam persatuan di satu sisi, dan menguntungkan pihak tertentu di sisi lainnya. “Saya tidak ingin pola gerakan emosional menjadi sporadis dan mengancam persatuan. Kita butuh anak muda yang bisa mengonversi isu Palestina menjadi gerakan, dengan menciptakan platform yang dimanfaatkan bersama untuk membela Palestina,” tegasnya.

Ketika ditanya tentang apa yang akan dilakukan ke depan, Bib Husein mengatakan bahwa ia berencana membuat konten untuk membela Palestina dengan pemahaman mendalam tentang ekspresi pembelaan dari berbagai pihak. “Ke depan, saya akan membuat konten untuk membela Palestina, dengan catatan harus paham ekspresi pembelaan Palestina oleh orang lain, agar tidak menciptakan kesalahpahaman,” tegasnya.

BACA JUGA  Ketika Dialog Antaragama Menjadi Alat Normalisasi Kolonialisme Israel terhadap Palestina

Di akhir, Bib Husein menekankan kembali pentingnya rasionalisasi dalam pembelaan terhadap Palestina, yang kemudian dikonversi menjadi kanal-kanal aksi yang nyata untuk solidaritas kemanusiaan. “Sekali lagi, konflik ini menunjukkan pentingnya rasionalisasi bela Palestina, menuju pada kanalisasi,” pungkasnya.

Pandangan Bib Husein tersebut tentu menggugah kita untuk melihat lebih jauh tentang bagaimana solidaritas terhadap Palestina dapat diarahkan secara efektif dan berkelanjutan—agar genosida yang terjadi hari ini tidak berkelanjutan.

Generasi muda alias milenial dan Gen Z merupakan aset berharga yang, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perjuangan kemerdekaan Palestina. Dengan demikian, kita dapat membentuk gerakan yang lebih terstruktur, rasional, dan bersatu dalam membela hak-hak rakyat Palestina ke depan.

Setelah memahami pentingnya kanalisasi dalam solidaritas terhadap Palestina yang disampaikan Bib Husein Ja’far Al Hadar, langkah selanjutnya adalah menentukan apa yang perlu dilakukan oleh generasi muda, khususnya Gen Z, untuk mewujudkan hal tersebut. Misalnya, menggunakan media sosial secara efektif.

Media sosial adalah alat yang sangat kuat dalam era digital. Gen Z dapat menggunakan platform tersebut untuk menyebarkan informasi yang akurat, mendukung kampanye solidaritas, dan melawan narasi yang salah tentang konflik Palestina. Menggunakan tagar (hashtag) yang relevan, berbagi konten edukatif, dan mengorganisir kampanye daring dapat membantu meningkatkan kesadaran dan solidaritas.

Selain itu ialah membangun gerakan terorganisir, baik tingkat nasional bahkan global. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan aksi solidaritas yang kontinu dan terarah. Gen Z dapat bergabung atau membentuk organisasi yang fokus pada isu Palestina, mengadakan pertemuan rutin, dan merancang strategi jitu untuk menggerakkan simpati masyarakat.

Namun yang paling penting, sebagaimana diinginkan Bib Husein, ialah mengembangkan platform aksi nyata. Saat Pemilu 2024, solidaritas masyarakat untuk mencegah kecurangan Pemilu berhasil dikanalisasi menjadi aplikasi, hashtag, kanal YouTube, dan lainnya. Melalui itu, masyarakat dapat bersatu mengontrol dan mengawal Pemilu. Konflik Palestina pun harus dikanalisasi seperti itu.

Mengonversi semangat solidaritas menjadi aksi nyata adalah kunci keberhasilan. Gen Z dapat mengembangkan aplikasi atau platform digital yang memudahkan orang untuk berkontribusi dalam berbagai bentuk, seperti donasi, kampanye kesadaran, petisi, atau partisipasi dalam protes damai.

Platform tersebut juga bisa digunakan untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan dan proyek pembangunan di Palestina—dan yang paling penting ialah menyudahi okupasi Israel dan genosida oleh Zionis terhadap rakyat Palestina. Pertanyaannya, bisakah gagasan Bib Husein tersebut direalisasi oleh kita semua? (Khr)

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru