31.5 C
Jakarta

Dewan Kristen Swedia Mengecam Pembakaran Alquran di Swedia

Artikel Trending

AkhbarInternasionalDewan Kristen Swedia Mengecam Pembakaran Alquran di Swedia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Swedia- Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok sayap kanan asal Denmark, Hard Line telah membakar sejumlah alquran di Swedia. Hal itu membuat komunitas Muslim menyuarakan keinginan mereka agar pemerintah mengubah undang-undang Swedia untuk melarang penistaan terhadap agama tertentu, mencakup pembakaran kitab suci.

“Kami tidak ingin aksi membakar kitab suci menjadi legal di Swedia, selain itu mengejek berbagai agama juga harus dilarang,” ujar imam Hussein Farah Warsame kepada surat kabar Dagens Nyheter sebagaimana dilansir Republika, Senin, (14/9/2020).

Pembakaran Alquran juga dikecam oleh politisi Swedia, termasuk Uskup Agung Antje Jackelen. Sebagai anggota Dewan Kristen Swedia, Jackelen mengecam pembakaran kitab suci tersebut.

“Membakar kitab suci adalah tindakan biadab. Tindakan ini dapat memicu polarisasi dan melawan upaya integrasi. Kami mengungkapkan rasa simpati kami kepada seluruh umat Muslim di negara kami,” ujar Jackelen.

Sejak akhir Agustus, kelompok Hard Line telah membakar sejumlah Alquran dan menyebut aksinya sebagai “ghetto Swedia”. Mereka melakukan aksi pembakaran di wilayah Rosengard, Malmo yang merupakan kantong umat Muslim. Hal itu memicu kerusuhan yang menyebabkan petugas polisi terluka.

Sejak kejadian itu, kelompok Hard Line meneruskan aksi pembakaran Alquran di Rikenby Stockholm, Gothenburg, dan Trolhattan. Pendiri kelompok Hard Line, Rasmus Paludan mengatakan, pembakaran alquran sebagai upaya untuk membantu Swedia melawan Islamisasi.

“Tujuannya untuk menghentikan Islamisasi di Swedia. Untuk menarik kembali Islamisasi ke tahun 1960-an atau lebih. Seharusnya ada sekitar satu juta orang yang melakukan perjalanan kembali ke negara-negara Muslim tempat mereka berasal, atau pindah ke agama lain selain Islam,” kata Paludan.

BACA JUGA  PBB Sebut Israel Menahan dan Menganiaya Ribuan Warga Sipil Palestina 

Perkembangan Islam dan Tregedi Pembakaran Alquran di Swedia

Komunitas Islam Swedia telah berkembang melalui migrasi massal mulai tahun 1960an. Perkiraan Pew Research 2017 menunjukkan Muslim menyumbang 8,1 persen dari total populasi Swedia yakni sekitar 10 juta jiwa. Jumlah umat Muslim di Swedia terus tumbuh karena proses migrasi yang terus berlanjut, dan tren demografis saat ini yang mencakup angka kelahiran  lebih rendah di antara etnis Swedia.

Sementara itu Dewan Kristen Swedia pada Ahad (13/9) mengecam pembakaran kitab suci Alquran di Swedia baru-baru ini. Sepuluh pendeta Kristen terkemuka dari negara Skandinavia tersebut, termasuk Uskup Agung Gereja Prostestan Antje Jackele, mengeluarkan sebuah pernyataan yang menentang aksi anti-Muslim.

Uskup agung, bersama pemimpin gereja lainnya, secara tegas menolak pelanggaran yang disengaja atas nama keyakinan umat. Organisasi Kristen tersebut mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh kelompok rasis sayap kanan Denmark, “barbar”.

“Serangan semacam itu, mempertajam polarisasi antarmasyarakat saat negara kami perlu membangun martabat dan hak setiap orang,” tambahnya.

Partai Garis Keras Denmark (Stram Kurs) antimigran pada Kamis membakar salinan kitab suci umat Muslim di Rinkeby, lingkungan yang mayoritas Muslim di Stockholm. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah aksi serupa di Kota Malmo, Swedia selatan

Insiden tersebut menyebabkan sejumlah polisi terluka dan sedikitnya 10 orang diamankan. Pihak kepolisian melarang masuk pemimpin kelompok Rasmus Paludan ke Swedia selama dua tahun.

Persatuan Ulama Muslim Internasional, yang berbasis di Doha, bahkan mengecam aksi kekerasan tersebut. Turki dan Pakistan juga menyalahkan ekstremis sayap kanan di Swedia atas aksi Islamofobia mereka.

Tgk. Helmi Abu Bakar El-Lamkawi
Tgk. Helmi Abu Bakar El-Lamkawi
Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen dan Ketua PC Ansor Pidie Jaya, Aceh.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru