24.9 C
Jakarta

Dampak Cawe-Cawe ISIS dalam Konflik Palestina-Israel

Artikel Trending

Milenial IslamDampak Cawe-Cawe ISIS dalam Konflik Palestina-Israel
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Perang antara Israel dan Palestina memasuki minggu ke-4, setelah Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023. Perang itu terus membesar akibat Israel yang terus menerus mencoba menggenosida rakyat Palestina. Terakhir Israel mengebom salah satu rumah sakit yang ada di Palestina.

Perang Bebuyutan

Oleh karena itu, Israel mendapat kecaman dari dunia karena tak berhenti membombardir Palestina. Apalagi, Israel meminta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang kembali Hamas. Dan kini, pasukan AS telah bersiap-siap berada di jalur perbatan Israel dan Palestina.

Ternyata bukan hanya Amerika Serikat yang mencoba cawe-cawe konflik Palestina. Kabarnya kini ada kelompok teroris Al Qaeda dan ISIS yang juga mencoba membuka suara untuk menyerang atau melawan Israel.

Aneh, tetapi di sinilah menariknya. Dua kelompok yang bermusuhan saling bantu membantu untuk melampiaskan kemarahannya. Namun apakah ISIS benar-benar menyerukan kepada masyarakat dunia untuk bersimpati dan membela Palestina, padahal ISIS sudah habis sampai ke akar-akarnya?

Di sini kita boleh berspekulasi atas kebangkitan ISIS. Kelompok yang sudah tidak memiliki kekuatan secara senjata dan logistik, tapi berani keluar dari goa adalah suatu keberanian yang paripurna.

Khawatirnya, kelompok ini bukanlah benar-benar ISIS, tetapi mengatasnamakan ISIS untuk membuat branding agar namanya kembali hidup. Atau, untuk pengalihan isu pelanggaran Israel terhadap Palestina.

Sekubu Tapi Tak Sama

Kabar terakhir, Palestina tiba-tiba mendapat bantuan dari kelompok teroris Al Qaeda dan ISIS dalam melawan Israel. Bahkan kelompok yang mengatasnamakan ISIS ini meminta semua orang untuk tidak hanya menyerang Israel, namun juga orang Yahudi dan Amerika Serikat.

BACA JUGA  Begini Cara Membumikan Kultur Komunikasi Moderat di Indonesia

Bahkan, kelompok Al Qaeda dan ISIS pun mengucapkan selamat kepada Hamas karena berhasil membuat Israel kaget oleh serangan dadakan mereka. Dalam pernyataannya, mereka siap menggalang bantuan besar-besaran untuk kelompok Hamas agar siap terus bertanding melawan zionis tentara Israel.

Kelompok Al Shabaab, afiliasi Al Qaeda di Somalia (sebagai representasi Al Qaeda) membuat pernyataan baru terhadap perang antara Palestina-Israel. Mereka mengatakan, “bukan hanya soal perebutan wilayah dan perselisihan faksi-faksi Islam di tanah Palestina. Umat Islam harus berkumpul dan menawarkan segala yang mereka bisa,” bunyi pernyataan Al Shabaab seperti dikutip The Guardian.

Penyataan serupa juga bergejolak di berbagai penjuru seperti di Yaman, India, hingga Suriah. Kini, ISIS ingin melakukan serangan terhadap orang-orang Yahudi di mana pun, khususnya di Amerika Utara dan Eropa.

Namun demikian, ISIS ini masih berselisih dengan gerakan dan Al Qaeda hingga saat ini. Bahkan ISIS mengkritik Hamas karena kedekatannya dengan Iran dan fokusnya yang sempit terhadap Islam. Menurut ISIS, Hamas tidak usah terlalu dekat dan menuruti kemauan Iran, karena negara Iran tidak siap membantu Hamas ketika mengalami hal-hal terdesak seperti sekarang.

Jika pernyataan ISIS benar-benar dilakukan untuk menyerang orang Yahudi bahkan yang tak bersalah, ini akan berimbas kepada kedamaian dunia, tak terkecuali di Indonesia. Maka dengan itu, negara Indonesia harus mendeteksi dini secara detail dan seksama apakah ada gerakan yang nyata berarti di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang kini baru disibukkan dengan bursa Capres-Cawapres.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru