31.1 C
Jakarta

Corona, New Normal dan Kerugian di Akhirat Yang Mengerikan

Artikel Trending

KhazanahOpiniCorona, New Normal dan Kerugian di Akhirat Yang Mengerikan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tidak bisa dipungkiri bahwa Covid-19 atau pandemi corona yang menyerang dunia beberapa bulan ini telah  menimbulkan banyak kerugian. Lumpuhnya ekonomi masyarakat, bertambahnya jumlah penggangguran, pemutusan hubungan kerja yang begitu masif adalah sedikit contoh dari dampak yang dirasakan. Kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh pandemi corona ini belum akan bisa dikendalikan sebelum ditemukannya vaksin corona. Namun demikian untuk meminimalisir kerugian, pemerintah menetapkan kebijakan New Normal demi menjaga ekonomi masyarakat.

New Normal yang digagas pemerintah ini bertujuan agar masyarakat tetap bisa beraktifitas seperti sediakala namun dengan prosedur kesehatan. Seperti mengenakan masker, jaga jarak, kerja virtual dan lain sebagainya. New Normal ini jelas merupakan kebijakan yang dicanangkan untuk berdamai dengan virus corona dalam setiap lini kehidupan manusia

Usaha untuk meminimalisir dan menggurangi kerugian yang disebabkan oleh pandemi corona harus terus dilakukan. Hal ini karena berkaitan erat dengan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi yang bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi. Tugas memakmurkan bumi dan memakmurkan manusia ini memberikan dorongan manusia untuk segera menemukan solusi untuk mengatasi ini semua.

Walaupun kita mengetahui dampak kerugian yang disebabkan pandemi corona ini begitu besar. Namun kita tetap harus bisa mengambil hikmah dari kejadian ini dan berpikiran bahwa kerugian didunia tidaklah sebesar kerugian di akhirat.

Kerugian di akhirat harusnya lebih menjadi pelecut semangat bagi manusia untuk bisa menyiapkan langkah strategis guna menghadapinya. Ya jelas kerugian di akhirat sungguhlah mengerikan. Namun demikian, apa itu kerugian di akhirat yang mengerikan dan bagaimana solusi agar terhindar dari kerugian di akhirat tersebut…?.

Corona, New Normal dan Kerugian Di Akhirat Yang Mengerikan

Untuk menjawab pertanyaan ini perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Bahsasanya Nabi Muhammad bersabda

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

BACA JUGA  Urgensi Pendidikan Karakter sebagai Tameng Kontra-Radikalisme Daring

Artinya: “Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang rugi) itu?”. Para sahabat menjawab, “Muflis itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda”. Maka Nabi ﷺ berkata : “Muflis dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci ini, menuduh orang lain (tanpa hak), makan harta si anu, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang yang menjadi korbannya akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka (korban) akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka”. (HR. Muslim No. 2581)

Dari hadis ini jelas bisa diambil kesimpulan bahwa kerugian di akhirat adalah orang yang datang di akhirat dengan membawa pahala amal ibadahnya. Namun pahala tersebut habis karena dibagikan kepada orang yang dizaliminya didunia dan ia dilemparkan kedalam Neraka.

Kerugian di akhirat jelas lebih mengerikan daripada kerugian di dunia. Betapa tidak orang yang rugi ini sebenarnya telah datang menuju tuhannya dengan berbagai pahala sholatnya, puasanya dan amal ibadahnya. Namun pahala tersebut sirna dengan dibagikan kepada orang-orang yang telah disakitinya dan dizaliminya di dunia.

Tentu adanya pandemi corona ini mengasah kepedulian kita untuk terus berbagi terhadap sesama. Pemerintahpun telah menatapkan kebijakan New Normal untuk mengatasi kerugian yang disebabkan oleh pandemi corona ini. Namun demikian saat kerugian dunia begitu nyata yang coba diatasi dengan kebijakan New Normal, kita juga bisa mencegah kerugian di akhirat dengan cara tidak mencaci maki dan menzalimi sesama.

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru