Harakatuna.com. Jakarta – Kondisi sulit Corona matikan ekonomi rakyat. Adanya pandemi virus Corona atau Covid-19 yang terus bertambah akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Kondisi sulit ini sangat memungkinkan akanberimbas pada tingkat perilaku terorisme yang akan meningkat pula.
Pengamat Intelijen Ridlwan Habib mengharapkan masyarakat selain waspada penyebaran Covid-19, juga harus mejaga potensi kriminalitas. Kasus pencurian, perampokan, pembunuhan bahkan kasus teror sangat mungkin dilakukan warga warga dengan berbagai motiv.
Pihaknya juga mewanti-wanti seluruh elemen masyarakat mesti waspada dengan adanya kemungkinan munculnya efek negatif tersebut. Bukan hanya kriminalitas, akan tetapi juga teroris.
“Semua perlu waspada, karena situasi sulit bisa memicu kejahatan, termasuk tindakan terorisme,” kata Ridlwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/4/2020).
Ridlwan menuturkan, aparat keamanan tidak boleh lengah selama masih adanya pandemi Covid-19 di tanah air. Menurutnya pengamanan objek vital mesti tetap dijaga sebagai bentuk antisipasi hal yang tidak diinginkan.
Ia mengatakan Densus 88 Mabes Polri membongkar jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Batang, Jawa Tengah, pada akhir Maret lalu. Satu dari jaringan terorisme tersebut tewas usai berusaha melawan petugas.
“Dalam situasi panik menghadapi pandemi, aparat keamanan harus tetap waspada pada potensi terorisme dan radikalisme ekstrim,” ujarnya.
Di sisi lain, Ridlwan juga menuturkan perihal 30 ribu tahanan yang dibebaskan sebagai bentuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di lembaga pemasyarakatan.
Meskipun pembebasan tersebut dilakukan dengan melalui proses yang ketat, akan tetapi menurutnya harus tetap diwaspadai.
Ia menyebut lingkungan rutan menjadi ladang perekrutan bagi kelompok teroris. Ridlwan mencontohkan dengan kasus Bom Thamrin, dimana pelakukan eksekutor pengebomannya merupakan napi kasus curanmor yang direkrut oleh JAD.
“Ancaman terorisme dan radikalisme ekstrim juga harus menjadi perhatian disamping upaya pemerintah mengatasi wabah Corona,” ujarnya.