30.1 C
Jakarta
spot_img

CIA Sebut Teroris Merencanakan Pembunuhan Puluhan Ribu Orang di Konser Taylor Swift

Artikel Trending

AkhbarInternasionalCIA Sebut Teroris Merencanakan Pembunuhan Puluhan Ribu Orang di Konser Taylor Swift
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Washington – Teroris berencana membunuh puluhan ribu orang menggunakan bahan peledak rakitan dan pisau di sebuah konser Taylor Swift di Wina awal bulan ini. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Central Intelligence Agency (CIA), David Cohen, yang menambahkan bahwa badan mata-mata Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan otoritas Austria tentang serangan yang akan datang.

Cohen menyatakan, “Para penyerang, yang dikaitkan dengan Islamic State (IS, sebelumnya ISIS), merencanakan untuk membunuh sejumlah besar orang—puluhan ribu orang, termasuk banyak orang Amerika—dan mereka cukup mahir dalam hal ini.”

Dia juga mencatat bahwa pasukan keamanan Austria berhasil menangkap para tersangka berkat bantuan CIA. “Mitra kami di komunitas intelijen memberikan informasi tentang apa yang direncanakan kelompok yang terkait dengan ISIS ini,” tambahnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (30/8/2024).

Cohen juga menyebutkan, “Saya dapat memberitahu Anda bahwa di dalam agensi saya, dan saya yakin di agensi lain, ada orang yang menganggap ini sebagai hari yang sangat baik bagi Langley, dan bukan hanya Swifties di angkatan kerja saya,” saat berbicara di sebuah pertemuan intelijen di luar Washington D.C.

BACA JUGA  Gencatan Senjata Dimulai, Israel dan Hamas Mulai Bertukar Tahanan

Para pelaku dilaporkan merencanakan serangan pada salah satu dari tiga konser Swift di Wina, yang dimulai pada 8 Agustus sebagai bagian dari rangkaian Era Tour-nya di Eropa. Namun, pertunjukan tersebut dibatalkan oleh penyelenggara acara, Barracuda Music, setelah pihak berwenang memberi tahu mereka tentang rencana yang digagalkan tersebut.

Tersangka utama dalam rencana tersebut ditahan pada 6 Agustus, bersama seorang kaki tangan berusia 17 tahun, menurut pejabat Austria. Pada 8 Agustus, tersangka lain yang berusia 18 tahun juga ditahan. Pihak berwenang Austria mengatakan bahwa dalang di balik serangan itu, yang berusia 19 tahun, telah bersumpah setia kepada ISIS setelah meradikalisasi dirinya secara daring.

Serangan direncanakan terjadi di luar stadion yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 65.000 orang. Para teroris diduga merencanakan untuk menggunakan pisau dan alat peledak rakitan, dengan polisi melaporkan penemuan zat kimia dan perangkat teknis khusus di rumah tersangka berusia 19 tahun. Tersangka utama juga dilaporkan telah mengaku berencana membunuh sebanyak mungkin orang di luar konser, menurut pejabat Austria.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru