26.1 C
Jakarta

China Ternyata Lebih Islami dan Manusiawi

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakChina Ternyata Lebih Islami dan Manusiawi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Merebaknya Covid-19 di Wuhan membuat China di hujat pada awalnya, tentang hal yang mereka makan. Tapi warga bermata sipit itu sudah terbiasa. Kalau hujatan sudah makanan mereka, tekanan Amerika saja mereka lawan, hujatan pasti mereka telan.

China adalah bangsa satu-satunya yang di sebut oleh Rasullulah dimana beliau menyarankan agar kita belajar kepada bangsa Cina. Ucapan Rasullulah selalu atas petunjuk. Jadi tidak sama dengan kelas mulutnya Abd Somad. Bangsa penemu kertas, kramik, tinta, dst ini adalah bangsa tua dengan kalender yang berusia 2.600 an.

Konon sebenarnya sudah 4.700 tahun, karena katanya yang dipakai sekarang sebenarnya kelender musim semi, bukan penanggalan aslinya. Elon Musk mengatakan 2-3 Tahun ke depan, mereka akan menggulung Amerika. Kekuatan devisa yang juga lebih besar dari Amerika 2-3 kalinya mampu meninalantakkan Amerika. Anak saya mengatakan kedepan tidak ada yang bisa mengungguli China. Alasannya mudah, China punya teknologi yang berkembang pesat, ulet, punya uang, dan manusianya banyak.

Ketika China Diserang Covid-19

Pembuktian bahwa China itu kuat, saat mereka di serang Covid-19 mereka bukan mengeluh, tapi mereka bangkit, mereka meng-alokir wilayah Wuhan sembari mencari dan menyiapkan obat atau apalah untuk penyembuhan, 90.000 terpapar, 4.000an meninggal, sekarang mereka menang, dan Wuhan mulai kembali normal. Mereka merayakan kesembuhannya dengan menyalakan kembang api, itulah simbol semangat berapi-api mereka.

Adakah mereka pongah dan bereforia atas kesembuhannya, oh tidak, Tuhan telah memberi kelembutan hati orang yang dianggap anti Tuhan itu, buktinya mereka tidak terlena dengan kesembuhannya, mereka terbang ke Italia dimana negara di Eropa ini dianggap sedang membutuhkan bantuan kemanusiaan tanpa batas ras dan agama. Bangsa mereka bukan kelas bangsa keliling jalan minta sumbangan dengan menjual urusan orang. Beda dengan kita, India yang bertikai, kita bawa kotak peduli muslim India, dengan selendang bendera Palestina.

BACA JUGA  Berikut Cara Tidur Sehat Menurut Rasulullah

Saya meneteskan air mata membaca berita bahwa China mengirimkan tim medis ke Italia padahal mereka masih lelah karena baru saja menyelesaikan tugas di Wuhan. China diserang Corona, sekaligus mereka adalah penyelamat dunia, karena mereka bakal memproduksi vaksin Corona untuk lintas negara, China bukan Amerika yang kerakusannya bisa melumat dunia. China adalah ras Asia yang seharusnya kita bangga bukan malah memakinya karena alasan agama, atau memang kita cuma besar kepala tidak bisa apa-apa, bisanya cuma cuap-cuap juapan abab.

Jadi, jangan teriak-teriak anti China, kalau masker saja masih kalian sembunyikan untuk menimbun keuntungan. Belajarlah, sekali lagi, belajarlah kepada China, yang tanpa diminta terbang ke Italia mengabdi atas nama manusia, untuk manusia, dan bersama manusia.

Mereka tidak pakai bendera Italia atau Palestina untuk mengumpulkan sumbangan kemanusiaan. Lha kita keliling nyari sumbangan, tapi tidak tahu kapan diberangkatkan. Inilah bedanya antara rasa kemanusiaan dengan yang cuma rasan-rasan.

Iyyas Subiakto

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru