26.7 C
Jakarta

BNPT Sebut Malang Rentan Terpapar Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahBNPT Sebut Malang Rentan Terpapar Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Malang – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) adakan kunjungan  kerja ke Jawa Timur. Pada kesempatan kali ini BNPT mendatangi Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Dalam kunjungan ini BNPT menyebutkan Malang rentan terpapr radikalisme.

Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Marsda TNI Asep Adang Supriyadi pada Kamis (6/2/2020) menugkapkan wilayah yang dikunjunginya, Malang rentan terpapar radikalisme dan terorisme. “Potensi penyebaran paham radikalisme di Ngijo bisa dibilang tinggi. Untuk mengantisipasinya kami menggandeng 38 kementerian dan lembaga negara untuk bergerak dalam berbagai kegiatan langsung di Ngijo,” ujarnya.

Pelibatan berbagai kementerian dan lembaga negara itu merupakan upaya pencegahan adanya potensi rentan radikalisme di Malang. Pasalnya, upaya pencegahan radikalisme tak hanya cukup dengan kegiatan sosialisasi, seminar dan lainnya. Akan tetapi butuh pelatihan dan praktek langsung dari masyarakat setempat. “Tapi juga diimbangi dengan pendekatan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Hal ini juga butuh dukungan penuh pemerintah daerah,” ujarnya.

Malang Rentan Terpapar Radikalisme, Pemerintah Akan Segera Lakukan Moderasi

Kegiatan keroyokan kementerian dan lembaga negara di Desa Ngijo, nantinya yang melakukan adalah kementerian masing-masing dan dipimpin Bakesbangpol. “Kita hanya menentukan titik daerahnya. Sedang untuk pekerjaan dari kegiatan di kementerian masing-masing,” ucap Adang.

Kedatangan BNPT ke Pemkab Malang ini disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Didik Budi Muljono. Dirinya menyampaikan sangat mendukung penuh upaya pencegahan penanggulangan penyebaran radikalisme dan terorisme.

Tak hanya seperti dipetakan di Desa Ngijo saja oleh BNPT, tapi di seluruh wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki 33 kecamatan dan 390 desa/kelurahan. Walau tak memberikan komentar terkait pemetaan desa Ngijo menjadi wilayah rentan terpapar radikalisme.

BACA JUGA  Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Boyolali

Didik tegas menyampaikan, bahwa konsolidasi dan sinergitas dalam penangkalan paham radikal dan terorisme dari berbagai pihak di Kabupaten Malang telah berjalan selama ini. “Ditingkat desa kita memiliki sekitar 12 ribu personel satlinmas yang berperan sebagai pengaman wilayahnya masing-masing. Juga berbagai organisasi kemasyarakat yang tentunya siap untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Dengan adanya kunjungan BNPT itu pula, lanjut Didik, persoalan penanganan radikalisme dan teroris, bisa semakin kuat melalui sinergitas yang terjalin. “Kami semua siap ikut serta menyukseskan berbagai program itu,” tandasnya.

Sebagai informasi, walau diklaim indeks potensi radikalisme secara nasional di tahun 2019 menurun, melalui data hasil Survei BNPT. Bukan berarti membuat lengah dalam upaya terus menerus mereduksi paham radikalisme.

Tercatat, indeks potensi radikalisme 2019 mencapai 38,43 pada skala 0-100. Dari angka 55,12 di tahun lalunya. Penurunan indeksnya di tahun 2018 mencapai 16,69 poin, atau ada pergeseran dari potensi sedang ke potensi rendah secara nasional.

Sedangkan di tahun yang sama, BNPT memetakan ada 10 provinsi yang rawan aksi terorisme dan tentunya penyebaran paham radikalnya juga. Yakni, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru