26.7 C
Jakarta
Array

Berfikir Ilmiah Dalam Islam

Artikel Trending

Berfikir Ilmiah Dalam Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Berfikir secara baik dan benar atau yang sering disebut dengan berfikir ilmiah adalah suatu hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Islam agama yang dibawa oleh nabi Muhammad kepada sekalian alam ini tidak datang dengan tangan kosong dan hampa akan tetapi Islam datang dengan membawa “Burhan Al-Mubin” atau bukti yang sangat nyata.

Dari sini diketahui bahwa Islam selain agama yang mengarustamakan sebuah keyakinan dalam beberapa aspeknya seperti keimanan kepada hari akhir. Keimanan terhadap hari akhir ini tidak bisa dilogika sama sekali karena ini ada sebuah peristiwa yang akan datang kelak. Namun begitu dalam beberapa urusannya Islam Juga agama yang selalu mengutamakan berfikir ilmiah.

Dalam Ayat Al-Quran banyak sekali ayat yang menegaskan tentang berfikir. seperti Surat Al-A’raf 7:184-185, Surat An-Anfal 8:57, Surat Yunus 10:3-5. Berfikir ilmiah juga termasuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam Islam. Hal ini seperti yang di sabdakan Nabi Muhammad

فِكْرَةُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةً

Artinya: Berfikir sesaat lebih baik dari pada beribadah 60 tahun.

Dalam Islam, ilmu yang digunakan untuk membantu manusia dalam berfikir ilmiah adalah ilmu mantiq atau ilmu logika. Ilmu Mantiq adalah alat atau dasar yang penggunaannya akan menjaga kesalahan dalam berpikir. Mantiq adalah sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berpikir, sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari cara berpikir salah.

Sebagaimana contoh dalam mendefinisikan sesuatu ilmu mantiq mensyaratkan dua hal yaitu Jami (mengumpumpulkan semua hal yang terkait) dan Manik (mengeluarkan setiap hal yang tidak terkait). Dengan mengunakan syarat ini kita bisa berfikir secara akademik dari mulai yang paling ringan yaitu mendefinisikan sesuatu dengan tepat dan cermat.

Batasan Berfikir Ilmiah

Dengan demikian berfikir ilmiah dalam Islam sangatlah dianjurkan. Islam dalam membangun kerangka berfikir ilmiah untuk menciptakan suatu ilmu pengetahuan baru harus mendasarkan kepada 10 dasar keilmuan.

Yaitu satu batasan atau definisi fans keilmuan. Dua objek ilmu tersebut. Tiga manfaat ilmu tersebut. Empat masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu tersebut. Lima nama dari ilmu tersebut. Enam dasar pengambilan ilmu tersebut. Tujuh Hukum mempelajari ilmu tersebut. Delapan keterkaitan dengan ilmu lain. Sembilan kelebihan ilmu tersebut disbanding ilmu-ilmu yang lain. Sepuluh siapa yang berhak menekuni ilmu tersebut.

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru