28.2 C
Jakarta
Array

Berantas Radikalisme dengan Sastra Transendental

Artikel Trending

Berantas Radikalisme dengan Sastra Transendental
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Padang. Radikalisme dan terorisme semakin mengakar di Indonesia. Banyak penelitian menunjukkan hasil yang tidak diinginkan.

Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia merespon hal tersebut dengan menggelar seminar dan simposium Peran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Sumatera Barat, Padang, Rabu (20/12/2017).

Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta Suwardi Endraswara menyampaikan pentingnya menggaungkan kembali sastra transendental, yakni sastra yang berhubungan dengan ketuhanan.

“Karya-karya sastra yang membicarakan aspek astraksi tentang tuhan, surga, neraka, malaikat, dan sebagainya tergolong sastra transendental. Karya-karya semacam ini akan mampu menghalau para pemikir radikal dan teroris yang selalu berpikir mati,” katanya.

Suwardi mengungkapkan tiga nilai sastra transendental, yakni mengingatkan orang yang sedang lupa diri, membangkitkan keinginan untuk hidup lebih sportif, dan mendorong orang agar mampu mengoreksi diri.

Syakirnf

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru