34 C
Jakarta

Benarkah Tidak Ada Dongeng dalam Islam?

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamBenarkah Tidak Ada Dongeng dalam Islam?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Ada video lewat di beranda, video Wahabi, Khalid Basalamah. Yang membuat saya tertarik melihat isi video adalah judulnya yang tertulis; “Tidak ada dongeng dalam Islam”.

Dalam penjelasannya, Khalid memasukan القصة المتخيلة, cerita fiktif dan rekaan. Termasuk kartun, menurutnya haram, karena tidak sesuai dengan kenyataan.

Kadang-kadang saya berfikir, di lingkungan Islam yang sudah miskin imajinasi ini ko lahir manusia seperti Khalid Basalamah dan kenapa harus ada ajaran Wahabi.

Al-khayaliyah itu termasuk kelebihan yang hanya diberikan oleh Allah kepada manusia, dari semua jenis hewan yang ada (sama-sama dilahirkan, makan, minum,  dan bereproduksi), kucing, kuda, semut mereka tidak mempunyai kemampuannya imajinatif.

Berkat potensi berimajinasi ini, manusia yang semula hidup secara nomaden, berkerumun, berkelompok, bersuku lalu berpikir untuk mendirikan sebuah Republik. Sejak ratusan tahun sebelum Masehi.

Karena potensi khayali, imajinatif ini pula manusia membangun kota, membuat pesawat, mobil bahkan Supercar, dari rumah sampai gedung pencakar langit. Semuanya memang awalnya khayalan, tidak nyata, tidak sesuai kenyataan, karena imajinasi lalu menjadi ada.

Saya perlu menulis seperti ini, karena menurut saya cara berpikir seperti ini seharusnya dimiliki setiap orang, apalagi ustadz apalagi penceramah. Kenapa? Karena jika ceramahnya tidak membawa kebaikan untuk kehidupan pendengarnya setidaknya tidak membuat jamaahnya kehilangan kemanusiaannya. Kaya mumi yang fakir seni, miskin rasa dan tak berbudaya.

Saya percaya agama yang baik itu tidak hanya membawa kebaikan akhirat bagi penganutnya tapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kualitas mental pendengarnya.

Sekarang yang lagi trend, lihat Gus Baha, pendengar ceramahnya pasti merasa hidupnya makin ringan setelah menyimak penjelasannya. Bukan malah nambah beban. Buktinya memenya banyak di share semua usia terutama ibu-ibu.

Lalu soal konten fatwa Khalid Basalamah  bagaimana? Menurut saya fatwa mengharamkan kartun dan film Khalid ini ngawur, karena Rasulullah Saw sendiri pernah mengijinkan Aisyah dan anak-anak di Madinah memainkan mainan 3 dimensi, berupa kuda yang bersayap, dalam hadis itu Rasulullah menanyakan kenapa ada kuda bersayap, Aisyah menjawab bukankah kuda Nabi Sulaiman bisa terbang, mendengar itu Nabi Saw hanya tertawa tidak melarang boneka rekaan yang tidak sesuai kenyataan itu.

BACA JUGA  Basmalah: Keistimewaan dan Khasiat yang Dikandungnya

Saya juga ngecek video di YouTube fatwa ulama Wahabi Arab, ternyata ulama Wahabi Arab tidak mengharamkan kartun atau dongeng, karena menurutnya Nabi bahkan mengijinkan sesuatu yang lebih berat dari gambar, yaitu sejenis patung khayalan, padahal patung dahulu diharamkan tapi untuk mainan anak Rasulullah memperbolehkannya, apalagi hanya sekedar kumpulan gambar karena saking banyaknya seakan gambar itu bergerak. Gambar-gambar itu kita sebut kartun.

Teks hadis yang saya maksud;

قدِمَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، من غزوةِ تبوكٍ – أو خيبرٍ – وفي سهوتِها سترٌ ، فهَبَّتْ ريحٌ، فكَشَفَتْ ناحيةَ السِّتْرِ ، عن بناتٍ لعائشةَ – لَعِبٌ – فقال : ما هذا يا عائشةُ ؟ قالت : بناتي ! ورأى بينَهُنَّ فرسًا له جَناحانٍ مِن رِقاعٍ ، فقال : ما هذا الذي أرى وَسَطَهُنَّ ؟ قالت : فَرَسٌ . قال : وما هذا الذي عليه ؟ قالت : جَناحان . قال : فرسٌ له جَناحانِ ؟ قالت : أما سَمِعْتَ أن لسليمانَ خيلًا لها أجنحةً ؟ قالت : فضَحِكَ حتى رَأَيْتُ نواجذَه!.

Dalam hadis ini, Rasulullah Saw tersenyum sampai gerahamnya terlihat mendengar jawab Aisyah yang imajinatif atau khayali tentang boneka kuda itu. Indah sekali bukan.

Hewan paling menjijikan bagi saya itu adalah tikus, tapi kartun Tom and Jerry, kartun tanpa suara itu adalah kartun yang paling saya sukai, waktu dulu ngaji Kitab tauhid, tijan Darori, kelas 1 SD, sampai sekarang keimanan saya tidak merasa tereduksi atau terganggu seperti yang di khawatirkan Khalid Basalamah hanya karena saya suka menonton kartun.

Wahabi di Indonesia sangat mengerikan, mereka lebih Wahabi dari ulama Wahabi Arab Saudi sendiri.

Ini link fatwa ulama Wahabi soal kartun:

https://youtu.be/8IGTpmBN4tI

Ahmad  Tsauri, Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru