26.1 C
Jakarta

Benarkah Putra Nabi Muhammad SAW Meninggal Saat Ada Gerhana Matahari?

Artikel Trending

Asas-asas IslamSirah NabawiyahBenarkah Putra Nabi Muhammad SAW Meninggal Saat Ada Gerhana Matahari?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pada hari kamis tanggal 26 Desember 2019, Masyarakat dunia dan khususnya masyarakat Indonesia dihebohkan dengan fenomena yang sangat jarang terjadi, yaitu gerhana matahari cincin. Pada hari itu, masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk menyaksikan peristiwa langka dan bersejarah ini serta melakukan sholat gerhana secara berjamaah.

Peristiwa gerhana matahari ini ternyata juga pernah terjadi di masa Nabi Muhammad SAW masih hidup. Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin peristiwa gerhana ini pada masa Nabi Muhammad terjadi pada tanggal 27 Januari 632 M, atau 29 Syawal 10 H.

Menurut Thomas lintasan gerhana matahari tersebut mulai dari Afrika Utara, selatan Jazirah Arab dan melintas pula ke India. Kota Madinah yang dimana Rasullulah tinggal di kota tersebut tidak mengalamai gerhana cincin, hanya gerhana sebagian saja dengan kegelapan sekitar 85 persen.

Jarak bumi dan matahari saat terjadi gerhana matahari di masa Nabi Muhammad adalah 148 juta KM dan diameter sudut piringan matahari 32’23’’. Sementara itu, jarak bumi ke bulan adalah 392.788 KM dengan diamenter sudutnya 30’25’’.

Gerhana Matahari dan Meninggalnya Ibrahim, Putra Nabi Muhammad

Hari dimana saat gerhana matahari itu terjadi kebetulan putra Nabi Muhammad yang bernama Ibrahim meninggal dunia pada usia yang ke 16 tahun. Kemudian muncul desas desus di kalangan Arab Jahiliyah bahwa gerhana adalah identik dan dihubungkan dengan kematian orang-orang besar. Dan desas-desus tentang adanya kaitan antara gerhana dan kematian orang-orang besar menjadikan masyarakat Arab jahiliyah takut akan peristiwa gerhana.

BACA JUGA  Ini 8 Pesan Penting Khutbah Ramadhan Rasulullah

Putra Nabi Muhammad yang bernama Ibrahin itu meninggal pada pagi hari, setelah dimakamkan tejadi gerhana matahari. Untuk menepis desas desus dan untuk menjaga akidah umat Islam pada waktu itu kemudian Nabi Muhammad menyatakan bahwa gerhana merupakan wujud kekuasaan Allah. Gerhana terjadi bukan karena kematian seseorang atau kelaharian seseorang, akan tetapi merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Kemudian umat Islam diperintahkan untuk berdzikir, takbir dan sholat gerhana apabila terjadi peristiwa gerhana.

Dengan demikian memang benar bahwa putra Nabi Muhammad yang bernama Ibrahim meninggal pada hari dimana saat hari itu terjadi gerhana matahari. Namun sebagaimana di ingatkan Nabi Muhammad bahwa terjadinya gerhana tidak boleh disangkutkan pautkan dengan kematian atau kelahiran seseorang. Akan tetapi bahwa terjadinya gerhana matahari adalah karena kekuasaan Allah.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru