31 C
Jakarta

Belajar Islam Kaffah dari Kasus Muslim Uighur

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahBelajar Islam Kaffah dari Kasus Muslim Uighur
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Muslim Uighur adalah adalah sebuah komunitas muslim yang berada di negeri tirai bambu, China. Komunitas ini tergolong minoritas di negeri China, karena sebagian besar penduduk China beragama konghucu.

Beberapa dekake terakhir ini, komunitas Muslim Uighur ini menjadi perbincangan di dunia Internasional. Pasalnya, menerut rumor yang beredar komunitas Muslim Uighur ini didiskriminasikan oleh Pemerintah China. Pemerintah China mencoba membatasi gerak-gerik komunitas Muslim Uighur ini agar tidak berkembang di negeri China.

Menurut laporan Amnesti Internasional, komunitas Muslim Uighur ini banyak ditahan dipenjara-penjara tanpa jelas putusan sidangnya. Bahkan muslim Uighurpun dilarang memanjangkan jenggot, karena dikira dekat dengan terorisme.

Dari kejadian muslim Uighur ini sebenarnya kita sebagai warga muslim Indonesia bisa belajarnya banyak hal, diantara adalah sebagai pihak yang mayoritas, janganlah mendiskriminasikan kaum minoritas. Seharusnya sebagai pihak mayoritas harus bisa menjaga dan melindungi pihak minoritas. Sehingga pihak minoritas merasa aman dalam menjalankan aktifitasnya.

Sebagaimana kita ketahui, saudara muslim kita di Uighur yang mendapatkan diskriminasi dari pihak mayoritas. Harusnya kitapun bisa merasakan bagaimana sulitnya menjalani hidup sebagai minoritas, sehingga sekarang kita sebagai muslim di Indonesia yang menjadi mayoritas tidak mendiskriminasikan yang minoritas.

Selain itu kita juga bisa belajar bahwa kemulian derajat disisi Allah itu bukan ditentukan oleh mayoritas atau minoritas. Akan tetapi kemuliaan itu didapatkan karena ketakwaan kita kepada Allah. Sebagaimana yang Firman Allah dalam QS. Al Hujurat: 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

BACA JUGA  Terluka dan Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa?

Kita juga bisa belajar lagi bahwa sebagai seorang muslim harusnya mempunyai ikatan persaudaraan sesama muslim, sehingga kepedihan yang dialami muslim lainnya menjadi kepedihan kita juga.

Tentunya persaudaraan sesama muslim ini jangan hanya mengedepankan kelompoknya saja atau mengedepankan kepentingaan sesaat. Akan tetapi benar-benar persaudaraan sesama muslim yang tumbuh dari hati. Sebagaimana contoh kita banyak melakukan gerakan Save Uighur, Save Rohingnya, Save Palestina karena menanggap musuh pihak yang menyerangnya. Sedangkan kita tidak melakukan gerakan Save Yaman yang diserang Arab Saudi. Yang diperjuangKan sebenarnya adalah melawan kezaliman, melawan kebatilan, melawan ketidakadilan darimanapun itu datangnya, meskipun dari kaum berjubah.

Selain itu kita harus jeli lagi dalam melihat kasus Muslim Uighur ini. Karena banyak sekali media yang berbau provokasi, yang justru tujuannya untuk memecah belah persatuan umat Islam. Sebagai seorang muslim seharusnya mampu menjadi agen pembawa kedamaian, sehingga berita yang tujuannya membuat kegaguhan harus segera dilawan dan di tolak.

Walhasil, jelas sekali dari kasus Muslim Uighur ini kita bisa belajar mengamalkan Islam yang Kaffah, Islam yang komprehensif. Yaitu dengan memandang sesuatu dari berbagai aspeknya, tidak membedakan minoritas atau mayoritas, kemuliaan ditentukan oleh ketakwaan bukan mayoritas, menganjurkan persaudaraan bukan perpecahan, klarifikasi terhadap berita yang didengar, melawan kezaliman meskipun itu dari orang satu golongan.

Ahmad Khalwani

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru