34 C
Jakarta

Bekerja dengan Profesionalisme Menurut Islam

Artikel Trending

KhazanahEkonomi SyariahBekerja dengan Profesionalisme Menurut Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Islam mengharuskan pada setiap manusia untuk selalu bekerja dan makan dari hasil kedua tangannya (kerja). Islam tidak menyetujui umatnya untuk tidak berkerja, bergantung pada orang lain, meminta –minta kepada orang lain walaupun orang tersebut akan memberi atau menolaknya. Dalam islam, hidup harus seimbang dalam memenuhi kebutuhan dunia dan akhirat. Dalam firman Allah swt.

“Dan carilah apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang berbuat kerusakan.”

Dari sebagian kisah Rasulullah bersabda, “Makanan yang dimakan oleh seseorang dari hasil usahanya itu lebih baik. Nabi Daud a.s tidak makan kecuali dari hasil usahanya sendiri”.

Jika profesionalisme tidak ada dalam diri aktivis maka orang awam lebih tidak profesional. Tugas dan beban sesuai dengan kedudukannya, tanggung jawab sesuai kemampuannya.  Sehingga sebuah profesional ada ukuran, timbangan dan kualitas yang diwajibkan dalam islam.

Sebuah profesionalisme akan mengantarkan pada kesempurnaan, membutuhkan pembekalan, latihan juga ilmu dan pengalaman. Dan untuk mencapai tujuan dibutuhkan keinginan kuat, kerja keras dan iman. Seorang penyair mengatakan “Jika kamu paham akan masalah itu maka mereka akan memilih mu menjadi pemimpin. Kuatkanlah dirimu untuk memimpin orang yang liar.”

Bekerja ada berbagai macam bentuknya, berikut beberapa bentuk bekerja dalam al-Quran dan hadist;

1. Profesional dalam berdagang

Sabda Rasul SAW. : “Wahai para pedagang, kamu sekalian akan dibangkitkan dengan golongan orang-orang jahat kecuali orang yang takwa, baik dan jujur” (H.R Turmudzi).

Sabda Rasul SAW. : “ Dalam jual beli boleh meneruskan atau membatalkannya selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskannya maka akan diberkati Allah, bila keduanya menutupi dan berbohong maka akan hilang keberkahan dalam dagangannya.” (H.R Bukhari)
“Kecelakaan besarlah bagi orang –orang yang curang. (yaitu) orang – orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang – orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar.” QS. 83 : 15

2. Profesional dalam Perusahaan

Untuk menjamin keselamatan, kelangsungan, dan perkembangan suatu perusahaan, islam memberikan gambaran sebagai berikut :
Sabda Rasul SAW. “ Saya orang ketiga dari kedua orang yang bekerja sama, selama ia tidak berkhianat kepada temannya. Jika mengkhianatinya, aku akan keluar dari keduanya. “ (H.R Abu Daud)

Sering terjadi pertentangan antara majikan dan pekerja tentang gji dan bermacam penghasilan, sistem islam memberikan solusi dengan sistem yang modern untuk kesejahteraan para pekerja. Rasulullah bersabda mengenai jaminan dan keadilan gaji buruh : “Saudara kalian adalah yang ada di sekitarmu. Allah menjadikannya ada di bawah kekuasaanmu.

Bila saudaranya di bawah kekuasaannya, maka berilah makan sesuai yang ia makan dan berilah pakaian sesuai yang ia pakai. Jika belum menikah maka carikan istri untuknya, bila tidak memiliki kendaraan, maka belikanlah. Jangan engkau bebani mereka di atas kemampuannya. Bila kamu memberi tugas, bantulah mereka.”

Bila mencari pekerjaan, carilah yang dianggap mampu agar tidak merasa terbebani, jika diluar kehendakmu berarti Allah lebih tau kemampuan mu. Ketika sudah mendapat pekerjaan maka kerjakanlah secara profesional karena Allah mencintai orang yang bekerja dengan profesional.

Sabda Rasul SAW. “Sudah merupakan dosa bagi seseorang yang melalaikan yang di tanggungannya.” (H.R Muslim dan Abu Daud)

3. Profesional dalam islam

Firman Allah swt.
“Jika kalian memutuskan suatu hukum antara manusia hendaklah berlaku adil”
Sabda Rasul SAW.
“Sesungguhnya Allah beserta hakim selama ia tidak berbuat zalim dengan sengaja. Bila ia zalim, maka Allah menyerahkan (urusan) kepada dirinya. (H.R Ibnu Hiban dan Ibnu Majah)
“Sesungguhnya orang –orang adil pada hari kiamat ada di sisi kanan Allah-kedua tangan Allah adalah kanan—di atas mimbar dari cahaya , orang – orang yang berlaku adil dalam memutuskan suatu hukum dan adil pada keluaranya serta adil dlam semua urusan yang ia kuasai.” (H.R Ahmad)

4. Profesional dalam sistem dan strategi dakwah

Sesungguhnya kerja Rasul pada masa kenabian, di Mekah dan Madinah, ada pada ruang lingkup tarbiyah, penyebaran dakwah, perang atau yang lainnya dapat berdiri secara tegak berdasarkan teori yang tersistem. Strategi dakwah dapat berdasarkan amal yang memakai logika, contoh strategi dakwah yang digunakan Rasulullah seperti berikut;
Memilih gua Tsur yang terletak di arah yang berlawanan dengan jalan yang menuju ke arah Madinah, untuk lebih mengecoh orang – orang musyrik, mereka memahami bahwa Rasulullah pasti akan pergi ke arah Madinah.
Menugaskan Abdullah bin Abu Bakar r.a sebagai informan, mencari berita yang terjadi di Mekah, agar ia mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya.

Profesionalisme harus disertai dengan kualitas sehingga menghasilkan hasil yang memuaskan. Dalam sistem islam profesionalisme bisa dalam masalah individu, keluarga, masyarakat dan negara, bidang akidah dan juga ibadah, masalah ekonomi, bidang politik, dalam keadaan damai atau perang.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru