28.2 C
Jakarta

Batalkah Sholat Karena Gusi Berdarah? Berikut Penjelasan Hukumnya

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahBatalkah Sholat Karena Gusi Berdarah? Berikut Penjelasan Hukumnya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Terkadang atau sering saat kita sholat tiba-tiba gusi berdarah. Gusi berdarah yang keluar saat sholat emang membuat bimbang orang yang melakukan sholat apakah membatalkan sholat atau tidak. Oleh karenanya perlulah untuk belajar ilmu fikih ibadah agar bisa mengetahui apakah sholat yang dilakukan tetap sah atau batal ketika keluar darah dari gusi.

Dalam pandangan Ulama Syafi’iyah bahwa darah yang keluar dari tubuh sendiri seperti gusi atau dari gigi itu dimaafkan. Artinya ketika keluar darah dari gusi saat sholat tidak membatalkan sholat. Hal ini sebagaimana keterangan dalam Kitab Majmuk halaman 62, jilid 2

احتج أصحابنا بحديث جابر (أن رجلين من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم حرسا المسلمين ليلة في غزوة ذات الرقاع. فقام أحدهما يصلي، فجاء رجل من الكفار فرماه بسهم فوضعه فيه، فنزعه، ثم رماه بآخر، ثم بثالث، ثم ركع وسجد ودماؤه تجري). رواه أبو داود في سننه بإسناد حسن، واحتج به أبو داود. وموضع الدلالة أنه خرج دماء كثيرة واستمر في الصلاة، ولو نقض الدم لما جاز بعده الركوع والسجود وإتمام الصلاة، وعلم النبي صلى الله عليه وسلم ذلك ولم ينكره.

Artinya: “Ulama madzhab Syafi’i berargumen dengan hadis Jabir … riwayat Abu Dawud. Letak argumennya adalah bahwa Sahabat Nabi keluar darah yang banyak saat shalat. Seandainya darah itu membatalkan shalat niscaya tidak boleh rukuk, sujud dan menyempurnakan shalat setelah terjadinya luka. Dan peristiwa itu diketahui Nabi dan beliau tidak mengingkarinya”

BACA JUGA  Menelan Ludah Bercampur Darah, Batalkah Puasanya?

Gusi Berdarah Tidak Membatalkan Sholat

Dalam kitab Mughnil Muhtaj, halman 297 jilid 1 dituliskan

الأظهر العفو عن قليل دم الأجنبي من نفسه كأن انفصل منه ثم عاد إليه… وكذا لو أخذ دما أجنبيا ولطخ به بدنه أو ثوبه فإنه لا يعفى عن شيء منه لتعديه بذلك …ومحل العفو عن سائر الدماء ما لم يختلط بأجنبي، فإن اختلط به، ولو دم نفسه كأن خرج من عينه دم أو دمت لثته لم يعف عن شيء منه.

Artinya: “Pendapat yang paling zhahir adalah dimakfu adanya darah sedikit dari orang lain yang berasal dari dirinya sendiri. Seperti darah yang terpisah darinya lalu kembali padanya… Dan begitu pula apabila ia mengambil darah orang lain lalu melumurkan darah itu ke badan atau bajunya maka hal itu tidak dimaafkan walaupun sedikit karena dianggap sembrono. Kemudian Letak dimakfunya dari darah adalah selagi tidak bercampur dengan yang lain. Dan apabila bercampur dengan darah orang lain walaupun itu darahnya sendiri, seperti keluar darah dari matanya atau gusinya keluar darah, maka tidak dimaafkan walaupun sedikit”

Dari sini bisa disimpulkan bahwa darah yang keluar dari gigi atau gusi saat sholat hukumnya itu dimaafkan (tidak membatalkan sholat). Walaupun keluarnya darah itu banyak. Dan apabila saat sholat kita terkena darah orang lain maka apabila darahnya sedikit dimaafkan dan apabila banyak maka batalah sholatnya.

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru