Harakatuna.com. Jakarta – Prihal radikalisme menjadi isu hangat, Pengurus DPP Ikhwanul Muballighin pun datangi Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Ketua Umum DPP Ikhwanul Muballighin Mujib Khudori mengatakan pertemuan tersebut membahas banyak hal, salah satunya mengenai radikalisme.
“Agenda (pertemuan) menyampaikan rencana Mukernas Ikhwanul Muballighin yang ke-3 dengan tema ‘Optimalisasi Para Mubalig, Cegah Tangkal Radikalisme dan Terorisme’,” kata Mujib di kantor Wapres, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).
Pembahasan prihal radikalisme tersebut juga berkaitan dengan acara Mukernas Ikhwanul Muballighin yang rencananya akan digelar tanggal 27-29 Maret 2020. Mujib menyebut pihaknya akan berusaha menyuarakan ajaran agama Islam yang ramah.
“Wajib bagi kita menyuarakan Islam yang benar, Islam yang persuasif yang merangkul yang mengajak, yang ramah, dengan argumen yang tepat dengan dalil dan dasar yang digariskan syariat,” sambungnya.
Ketua Pengurus Wilayah Jawa Barat Ikhwanul Muballighin Habib Umar Assegaf mengungkapkan ada 3 hal yang dipesankan Ma’ruf pada mereka. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) guna menangkal prihal radikalisme di masyarakat.
Langkah-langkah Cegah dan Waspadai Prihal Radikalisme
“Yang pertama deradikalisasi, yang selama ini kita lihat ada orator-orator atau mubalig-mubalig dalam tanda kutip yang mengarah pada radikal yang sudah terlanjur masuk maka ikhwanul mubalighin diupayakan untuk merekrut mereka dan mengembalikan mereka ke ajaran yang benar,” kata Umar kepada detikcom.
“Yang kedua adalah kontra. Dalam arti, yang belum, kita lawan. Kita sebagai pengimbang mereka. Ketika kita, antum saksikan sendiri, di mana-mana boleh dikatakan yang disebut berani itu yang berani mencaci, yang berani ngamuk, yang berani menghantam,” sambungnya.
Upaya deradikalisasi dan kontra radikalisme, menurut Umar, dipesankan oleh Ma’ruf agar kultur keindonesiaan dan penyebaran agama Islam tidak bertentangan. Terkait bentuk koordinasi dengan BNPT, dia mengatakan masih akan dibahas lebih lanjut.
“Beliau mengarahkan supaya kerja sama kami dengan BNPT, yaitu dakwah ditingkatkan bukan hanya dalam sisi lisan saja tapi bil aqwal. Itu bagimana caranya mengantisipasi seseorang itu kenapa dia sampai demikian. Oh mungkin karena ekonominya. Maka ekonominya ini diberdayakan,” jelas Umar.
Umar mengatakan, koordinasi dengan BNPT akan membuat penanganan radikalisme nantinya lebih baik. “Ya karena supaya lebih rapi supaya terorganisir, lebih terkoordinir lagi,” tambahnya.
Sumber: Detik.com
Editor: Ahmad Fairozi