29 C
Jakarta
Array

Bapak dan Ibu Guru, Menulis itu Gampang Lho….

Artikel Trending

Bapak dan Ibu Guru, Menulis itu Gampang Lho….
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Sejak berlakunya Permenpan-RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, guru diharuskan membuat karya tulis untuk syarat kenaikan pangkat golongan Penata Muda/III.a ke atas. Tak sedikit guru PNS yang gagal naik pangkat karena tak lolos dalam membuat karya tulis. Ini membuktikan iklim menulis di kalangan guru masih rendah.

Alasan yang sering diungkapkan banyak guru, tidak memiliki skill dalam menulis. Ia sulit menuangkan tulisan lantaran bingung apa yang mau ditulis. Menulis itu dianggap beban karena harus membaca. Sedangkan minat membacanya rendah.

Alasan-alasan tersebut sebenarnya merupakan alasan klasik. Yang mestinya harus dibuang jauh-jauh dari mindset guru jaman now. Sebab guru sebagai insan intelektual, ia tak sekedar sebagai pengajar dan pendidik. Lebih dari itu, ia harus mencerdaskan masyarakat lewat karya tulis yang bisa dibaca oleh banyak orang.

Kita ketahui bersama menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Dengan menulis, kita bisa menuangkan gagasan-gagasan atas masalah yang terjadi di sekitar kita. Apalagi bila gagasan itu dituangkan dalam tulisan yang kemudian dimuat di koran atau media online yang dibaca banyak orang.

Lalu si pembaca misalnya, dapat menyelesaikan masalah dengan tips yang dibaca dari tulisan seorang guru. Ini berarti guru yang menulis bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. “Khairunnas anfa’uhum linnas”, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Ahmad dan Thabrani).

Guru yang meluangkan waktu sebentar saja untuk menulis, berarti ia telah merawat akal. Menulis melatih kita untuk menjadi makhluk yang lebih cakap menggunakan akal. Kita akan menuangkan wawasan dari bacaan, pelajaran-pelajaran hidup, atau keterampilan tentang suatu hal yang kemudian menggiring kita pada pemikiran yang sehat dan cemerlang.

Dengan menulis juga akan membuat otak tidak beku. Otak yang setiap harinya digunakan untuk berpikir, mencerna, dan menganalisis persoalan baik yang terjadi pada diri dan lingkungan sekitar, atau kegiatan-kegiatan di dalam kelas, akan mencadi cerdas. Menulis juga akan mengurangi volume untuk mengingat dan merekam masa-masa yang telah terlewati. Artinya, setiap kejadian akan tersimpan rapi di memori otak dan mudah dibuka dan diingat kembali.

Paling Gampang

Menulis memang bukan sesuatu yang bersifat naluriah pada manusia. Untuk yang tidak naluriah, orang harus belajar dan mengondisikan diri untuk menguasai kecakapan itu. Jika kita tidak membiasakan diri menulis, kita tidak memiliki kecakapan menulis itu.

Kebiasaan dibentuk dengan terus menerus mengondisikan diri untuk menyempatkan menulis. Untuk urusan membangun kebiasaan menulis, kita perlu menetapkan kapan waktu untuk enak menulis. Pilihlah waktu yang benar-benar membuat kita bisa menikmati merangkai tulisan dan tidak terpengaruh oleh godaan apa pun.

Jika guru kesulitan ide, yang paling gampang adalah menuliskan apa yang dikerjakan di kelas. Lalu mengingat masalah pada saat mengajar. Ini akan menuntun guru melakukan langkah-langkah berpikir kritis. Dimulai dari mengidentifikasi permasalahan, merumuskan permasalahan,kemudian membuat gagasan pemecahan masalah tersebut.

Nah, dengan membiasakan berpikir kritis, guru tak akan pernah kehabisan ide kreatif menulis. Selalu ada ide segar yang membuatnya menemukan tema menulis. Dengan demikian, guru akan semakin kreatif dan produktif di bidang tulis menulis.

Dapat dibayangkan jika para guru dapat berkarya, menuliskan ide-ide membangun peradaban bangsa. Ide-ide itu tertuang dalam sebuah karya berbentuk, opini (tulisan ilmiah populer), Penelitian Tindakan Kelas (PTK), buku, dan karya inovatif lainnya. Tentunya akan melahirkan banyak inspirasi dan manfaat bagi pendidikan di tanah air. Semoga.

Kurniawan Adi Santoso guru SDN Sidorejo, Kab. Sidoarjo, Jatim

[zombify_post]

Kurniawan Adi Santoso, S.Pd
Kurniawan Adi Santoso, S.Pd
Guru SDN Sidorejo Kec. Krian Kab. Sidoarjo

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru