25.6 C
Jakarta

Anjuran Nabi Untuk Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahAnjuran Nabi Untuk Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah. Sebagian ulama bahkan mengatakan bahwa bulan Muharram adalah bulannya Allah. Karena pada bulan tersebut orag-orang dilarang untuk berperang. Salah satu amalan ibadah yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad pada bulan Muharram adalah puasa Tasua dan Asyura.

Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa Tasua dan Asyura atau puasa pada tanggal 9 dan 10 bulan Muharram. Nabi bersabda

حَدِيْثُ سَعِيْدُ بْنُ جُبَيْرِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ فَرَأَى الْيَهُوْدَ تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: “مَا هَذَا؟ “قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ نَجَى اللهُ فِيْهِ بَنِي إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوْسَى قَالَ: “فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ” فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

Artinya: Sahabat Said bin Jubair dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Ketika tiba di Madinah, Rasulullah mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian Rasulullah bertanya, “Hari yang kalian bepuasa ini hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Nabi Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.” Rasulullah lantas bersabda, “Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.” Lalu setelah itu Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa. [HR. Bukhori-Muslim]

Dari hadist ini sangat jelas bahwa yang lebih berhak untuk berpuasa Asyura adalah umat Islam itu sendiri daripada umat Yahudi. Dan pahala yang amat besar juga akan didapatkan apabila umat Islam mau melaksanakan puasa Asyura ini. Yaitu dengan dihapuskanya dosa satu tahun yang telah terlewatkan. Nabi Bersabda

BACA JUGA  Tiga Keutamaan Berbagi Takjil Saat Bulan Ramadhan

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَه

Artinya: “Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu. [HR. Muslim ].

Anjuran Untuk Menyelisihi Puasanya Orang Yahudi

Kemudian karena umat Yahudi juga melaksanakan puasa Asyura ini maka Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam untuk menyelisihi puasanya umat Yahudi tersebut dengan berpuasa satu hari sebelum puasa Asyura yaitu puasa Tasua. Nabi Muhammad bersabda

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada hari itu. Mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi SAW sudah wafat”. [HR. Muslim].

Niat Puasa Tasua dan Asyura

Berikut niat puasa Tasua dan Asyura yang perlu dibaca ketika hendak melaksanakan puasa tersebut

1, Niat puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوْعَاءَ سُنَّةً لِلهِ تَعَالى

“Saya niat berpuasa hari kesembilan (di bulan Muharam), sunah karena Allah Ta’ala

2, Niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةً لِلهِ تَعَالى

“Saya niat berpuasa hari kesepuluh (di bulan Muharam), sunah karena Allah Ta’ala

 

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru